4 Mantra dalam Tradisi Pemanggil Hujan di Situbondo

4 Mantra dalam Tradisi Pemanggil Hujan di Situbondo

Savira Oktavia - detikJatim
Senin, 18 Sep 2023 11:47 WIB
Gumpalan awan Mendung. detikfoto/dikhysasra
Ilustrasi mendung. Foto: dikhy sasra
Situbondo -

Mantra melekat dalam tradisi meminta hujan di Situbondo. Mantra-mantra ini berisi permohonan kepada Yang Maha Kuasa untuk mengabulkan permintaan diturunkannya hujan pada musim kemarau.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, mantra diartikan sebagai perkataan atau ucapan yang memiliki kekuatan gaig. Misalnya, dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dan sebagainya.

Tradisi meminta hujan tersebar di beberapa wilayah Situbondo, seperti Dukuh Partopo, Agel, Palangan, dan Bugeman. Masing-masing daerah memiliki perbedaan mantra yang diucapkan ketika melakukan tradisi memanggil hujan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4 Mantra Memanggil Hujan di Situbondo

Ada beberapa mantra yang biasa digunakan dalam tradisi meminta hujan di Situbondo, seperti dikutip dari jurnal berjudul "Mantra Dalam Tradisi Pemanggil Hujan di Situbondo: Kajian Struktural, Formula, dan Fungsi" oleh Laksari dkk.

ADVERTISEMENT

1. Mantra Tembang Pamoji

Mantra Tembang Pamoji merupakan mantra pemanggil hujan yang digunakan dalam tradisi Hodo. Tradisi ini dilakukan masyarakat Dukuh Partopo, Situbondo.

Frasa Tembang Pamoji diambil dari dua kosa kata, yakni tembang yang artinya "lagu" dan pamoji artinya "pemuji atau puji-pujian".

Berdasarkan hal itu, mantra ini berkaitan puji-pujian yang diucapkan oleh seseorang, yang ditandai dengan adanya sebuah permintaan seorang hamba kepada Tuhannya.

Bismillahirrahmanirrahim

Tembang pamoji kaule

Pamojina socce kalaben ate se pote

Kaangghuy ngadep ajunan Gusti

Moge-moge karadduwe parnyo'onan banpartobeden

Son nak poto abibiden Nabi Adam

Wekasane Nabi Muhammad

Sengkok jenneng Alif,

Alif igu popocogi

Sang pangocap sapa liwepa

Sengko' makhlukka Allah

Mandhi... mandhi... mandhi...

Diye...

Tekka... tekka... tekka...

Diye...

Sendhit Jibril... sakeng Malaekat

Ondem dateng... Ondem dateng... Ondemdateng...

Mon geggere... Mon geggere...

Amin... amin... amin...

Lailahaillallah Muhammadurrasulullah

Dangdangkep sere kakep

Mon majid mara ngocap

Mon manossa mara nyanggigep

Somor bandung talage petteng

Sabuhoni moge ondem

Petteng dateng

Malaekat papat tekka dateng

Saksena para wali

Wawalina Nabi Muhammad

Lailahaillallah Muhammadurrasulullah

Terjemahan Mantra Tembang Pamoji

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Lagu puji-pujian saya

Pujian saya suci bersama dengan hati yang putih

Untuk menghadap Gusti (Tuhan)

Semoga dikabulkan permohonan dan pertobatan

Anak cucu sejak Nabi Adam

Pendahulu Nabi Muhammad

Nama saya Alif

Alif itu sesungguhnya di bawah kuasa Allah

Yang Maha Mengucap (Maha Memberi Wahyu)

Saya makhluk Allah

Manjur... manjur... manjur...

Di sini...

Datanglah... datanglah... datanglah...

Di sini...

Kata Jibril... dari malaikat

Mendung datang... mendung datang...mendung datang...Fakultas

Semoga cepat jatuh... semoga cepat jatuh...

Amin... amin... amin...

Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah

Daun sirih bersusun rapi

Kalau mayat ayo bicara

Kalau manusia ayo diam

Sumur bandung di lahan telaga yang gelap

Mendung tidak disangka-sangka datang

Gelap datang

Keempat malaikat sudah datang

Saksinya para wali

Walinya Nabi Muhammad

Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah

2. Mantra Demmong

Mantra Demmong merupakan mantra pemanggil hujan yang digunakan dalam tradisi Demmong. Masyarakat Agel, Situbondo mengucapkan mantra ini untuk memohon hujan.

Demmong sendiri memiliki arti "suara petir yang bergemuruh".

Bismillahirrahmanirrahim

Ta' demmong,

Gerdem,

Kartem

E... minannaren... e... minannaren...e...minannaren...

Pateppa'aghi cacca'anna

Terjemahan Mantra Demmong

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

(tiruan bunyi)

(tiruan bunyi)

(tiruan bunyi)

Panas yang sangat menyengat... Panas yang sangat menyengat... Panas yang sangat menyengat...

Betulkan gemburan tanahnya

3. Mantra Esmo Kerem

Mantra Esmo Kerem merupakan mantra pemanggil hujan yang digunakan dalam tradisi Esmo Kerem. Masyarakat Palangan, Situbondo yang biasa menggunakan mantra ini untuk memanggil hujan.

Frase Esmo Kerem terdiri dari dua kosa kata, yakni asma yang artinya "nama", dan kerem yang artinya "kirim". Sehingga apabila kedua kosa kata tersebut digabungkan mengandung arti "nama pengirim".

Bismillahirrahmanirrahim

Esmo kerem, Sang belujhi... Sang belujhi...

Sang bidedderi pote

Aeng mata mondung nyapcap lekko

Ghembheng arjhun arjhuna

Asompenga asompeng

Ngarjhuk langngik manangis ondhem... dem... dem... dem...

Terjemahan Mantra Esmo Kerem

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Nama pengirim, Sang Pemurah Hati...Sang Pemurah Hati...

Sang bidadari putih

Air mata ikan mondung menetes keruh

Bunga arjhun

Akan di-"sawer"

Menggugah langit untuk membuat mendung menangis..

4. Mantra Bato' Peter

Mantra Bato' Peter merupakan mantra pemanggil hujan yang digunakan dalam tradisi Ojung. Mantra ini digunakan masyarakat Bugeman, Situbondo.

Frasa Bato' Peter terdiri atas dua kosa kata. Di antaranya bato' artinya "batuk" dan peter yang artinya " petir".

Bismillahirrahmanirrahim

Ganeka' ajina macan koneng

Abato' peter guntor

Abato' peter kelap

Sabab aken, kabar' tase'... sabab aken, kabar' tase'...

Mendet... mendet bias

Ta' kadie, ta' ka enger

Male die ta' kannyar

Atena oreng 1000 jagat

De' ate insun

Terjemahan Mantra Bato' Peter

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Inilah jurus macan kuning

Mengeluarkan batuk petir guntur

Mengeluarkan batuk cahaya petir

Dikarenakan, ke arah barat laut...dikarenakan ke arah barat laut...

Diam... diam saja

Tidak ke sini, tidak ramai

Agar di sini tidak ramai

Hatinya orang 1.000 dunia

Ke hati saya




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads