3 Daya Tarik Candi Singosari Bagi Pencinta Sejarah

Sofia Emanuella Wijaya - detikJatim
Kamis, 14 Sep 2023 15:30 WIB
Candi Singosari/Foto: Putu Intan/detikcom
Malang -

Candi Singosari di Jawa Timur memiliki berbagai peninggalan bersejarah yang sangat berharga. Candi ini menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan yang didirikan Ken Arok dan masih berdiri kokoh hingga sekarang.

Candi Singosari adalah peninggalan Kerajaan Singosari yang memiliki perpaduan peradaban Hindu Buddha. Tempat ini menawarkan pengalaman wisata sejarah yang menarik dan edukatif.

Daya Tarik Candi Singosari:

Yuk, simak hal-hal menarik tentang Candi Singosari seperti yang detikJatim rangkum. Wajib kamu tahu sebelum mengunjungi situs bersejarah ini.

Candi Singosari berada di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini terletak tidak jauh dari Pasar Singosari atau sekitar 12 kilometer dari Kota Malang. Meskipun berlokasi di dataran tinggi, akses menuju Candi Singosari tidak sulit.

Tidak ada biaya tiket masuk yang dikenakan untuk mengunjungi Candi Singosari. Namun, disarankan memberikan uang sukarela sebesar Rp 5.000 kepada penjaga candi. Selain itu, jika menggunakan kendaraan pribadi akan dikenakan biaya parkir tambahan.

Candi Singosari buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Fasilitas yang disediakan di tempat ini cukup lengkap, seperti lahan parkir untuk kendaraan besar, toilet umum, musala, gazebo, dan warung makan.

Candi Singosari Foto: Putu Intan/detikcom

1. Jadi Cagar Budaya

Candi Singasari ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 21 Juli 1998. Candi Singosari dilakukan pemugaran pada 1934. Namun, pemugaran tersebut tidak selesai karena masih ada tumpukan batu yang berserakan.

2. Asal-usul Candi Singosari

Candi Singosari yang berdiri megah di tanah Jawa memiliki sejarah panjang. Candi Singosari dibangun pada era Hindu Buddha oleh Kerajaan Kertanegara pada 1.300 Masehi. Candi ini dibangun untuk menghormati Raja Kertanegara yang merupakan Raja Singosari.

Hingga saat ini masih ada misteri mengenai berapa lama pembangunan Candi Singosari. Yang pasti, candi ini kemungkinan besar dibangun setelah Raja Kertanegara wafat pada 1292.

Sebagian orang beranggapan bahwa fungsi utama candi ini sebagai tempat pemakaman bagi raja terakhir Kerajaan Singasari. Dikisahkan, setelah meninggal dunia, Kertanegara didharmakan atau diberi penghargaan sebagai Syiwa Buddha di Candi Jawi; Bhairawa di Candi Singasari; dan bersama permaisurinya Bajradewi sebagai Jina (Wairocana) di Sagala.

Cara pembuatan Candi Singosari dengan sistem menumpuk batu andesit hingga ketinggian tertentu, selanjutnya diteruskan dengan mengukir dari atas baru turun ke bawah. Bukan seperti membangun rumah saat ini.

Candi Singosari tidak hanya memikat mata, tetapi mengajak para pengunjung untuk terpana dengan nilai-nilai spiritual yang melekat di setiap bagian candi. Kehadiran Candi Singosari menjadi bukti nyata keberagaman agama dan budaya di Indonesia.

3. Arca di Candi Singosari

Seperti kebanyakan candi pada umumnya, Candi Singosari juga memiliki arca. Arca-arca tersebut termasuk arca Siwa, Durga, dan Lembu Nandini.

Arca yang paling terkenal adalah Arca Dwarapala Sang Penjaga Candi, yang memiliki ukuran besar dan tampilan menyeramkan. Kemudian, pintu candi di sebelah barat diapit sepasang relung untuk arca-arca Mahakala dan Nandiswara.

Sampai sekarang, Candi Singosari tetap dilestarikan. Candi Singosari menjadi saksi bisu dari kejayaan Kerajaan Singosari pada masa lalu.

Keindahan arsitektur dan ukiran-ukiran yang masih tampak begitu megah menjadi daya tarik tersendiri. Terutama bagi para pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan kebudayaan Jawa.

Artikel ini ditulis oleh Sofia Emanuella Wijaya, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Video: Viral Ibu-ibu Foto di Arca Petirtaan Pasuruan saat Ada Ritual, Ini Faktanya"

(irb/sun)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork