Tak banyak yang tahu tentang Situs Kubur Jago yang merupakan situs peninggalan zaman Kerajaan Majapahit. Situs tersebut menceritakan tentang raja kedua Majapahit, Jayanegara dan ayam jago kesayangannya.
Situs Kubur Jago berlokasi di Dusun Lebak, Desa Lebakjabung, Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Situs Kubur Jago terletak di tengah persawahan. Sebelah kanan dan kirinya berupa jurang bekas tambang galian C.
Suasana di situs ini masih asri karena hijaunya hamparan padi milik para petani setempat. Begitu masuk ke situs ini, pengunjung disambut patung ular besar yang mengerami sebutir telur ayam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Patung ular mengerami telur ayam menjadi salah satu objek yang menggambarkan cerita rakyat di situs ini," ujar Juru Kunci Kubur Jago Khoiri (48) kepada detikJatim.
Di depan patung ini terdapat sebuah bangunan yang di dalamnya terdapat 4 benda cagar budaya terbuat dari batu. Yaitu 2 batu candi, 1 kemuncak dan 1 umpak berhias (Peripih).
Warga setempat meyakini situs ini sebagai kuburan ayam jantan kesayangan Prabu Jayanegara, raja kedua Kerajaan Majapahit. Dua batu kembar dianggap sebagai nisan jago. Sedangkan batu berbentuk lesung dipercaya menjadi tempat memandikan ayam tersebut.
Sementara situs disparpora.mojokertokab.go.id juga mengupas sekelumit legenda di situs Kubur Jago. Artikel di situs resmi Disparpora Kabupaten Mojokerto menyebut situs tersebut dipercaya sebagai makam ayam jantan kesayangan Prabu Jayanegara.
Sebelum diangkat menjadi Raja Majapahit, Jayanegara menyamar dengan nama Panjilaras untuk memantau keadaan rakyatnya di wilayah Lebakjabung. Ia selalu ditemani ayam jago kesangannya yang dinamai Cindelaras.
Jayanegara diangkat menjadi Raja Majapahit setelah Raden Wijaya wafat tahun 1309 masehi. Ia tewas ditikam pelantun syair sekaligus tabib istana tahun 1328 masehi. Pemerintahannya diwarnai sejumlah pemberontakan. Mulai dari pemberontakan Ranggalawe, Lembu Sora, Nambi hingga Kuti.
(dpe/iwd)