3 Tradisi Malam 17 Agustus HUT RI di Jatim

3 Tradisi Malam 17 Agustus HUT RI di Jatim

Suki Nurhalim - detikJatim
Rabu, 09 Agu 2023 14:12 WIB
Warga Surabaya dilarang menggelar malam tirakatan menjelang HUT RI ke-76. Namun malam ini, banyak warga yang tetap menggelarnya.
Saat warga Surabaya menggelar Tirakatan malam 17 Agustus/Foto: Esti Widiyana/detikcom
Surabaya -

Malam 17 Agustus merupakan malam yang istimewa bagi bangsa Indonesia. Di malam tersebut, ada banyak tradisi yang digelar warga untuk menyambut HUT RI tercinta.

Termasuk di Jawa Timur. Maka tak heran jika di malam 17 Agustus 2023, akan ada banyak jalan yang ditutup warga. Sebab biasanya, warga menggelar tradisi seperti Barikan dan Tirakatan di jalan.

Tradisi malam 17 Agustus di Jatim mulai dari Barikan, Tirakatan dan menginap di tenda. Berikut ini ulasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi Malam 17 Agustus di Jatim:

1. Tradisi Barikan

barikan nasi ancakIlustrasi Barikan/ Foto: Ardian Fanani

Mengutip situs resmi Kemdikbud, di Jawa Timur ada tradisi Barikan. Ada yang menyebut, kata barik berasal dari bahasa Arab yaitu barokah yang artinya berkah. Ada juga yang menyebut kata barikan berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti baris.

Tradisi Barikan digelar di malam 17 Agustus, atau malam HUT RI. Biasanya, warga berkumpul di perempatan, pertigaan gang atau jalan kampung. Warga duduk beralaskan tikar sambil membawa makanan.

ADVERTISEMENT

Makanan yang dibawa biasanya berupa buah-buahan, kue, hingga nasi. Tergantung kesepakatan bersama.

Tradisi Barikan dipadukan dengan kegiatan keagamaan dan seni budaya. Barikan menjadi momen untuk mengucapkan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia. Lagu kebangsaan Indonesia Raya juga dilantunkan warga sebagai tanda cinta Tanah Air.

Di Jawa Timur, tradisi Barikan lestari di wilayah Malang Raya dan sekitarnya. Ada juga daerah lainnya yang menggelar Barikan di luar momen Hari Kemerdekaan. Misalnya di Kediri ada Barikan menyambut Tahun Baru Islam.

2. Tradisi Tirakatan

Warga Surabaya dilarang menggelar malam tirakatan menjelang HUT RI ke-76. Namun malam ini, banyak warga yang tetap menggelarnya.Saat warga Surabaya menggelar Tirakatan/ Foto: Esti Widiyana/detikcom

Jika di Malang ada tradisi Barikan pada malam 17 Agustus, warga Surabaya dan sekitarnya lebih akrab dengan istilah Tirakatan. Biasanya mereka berkumpul di jalan lalu menggelar doa dan makan bersama.

Bahkan dikutip detikNews dari situs resmi Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Tirakatan merupakan salah satu tradisi yang terkenal di Jawa.

Tidak ada aturan baku dalam Tirakatan. Setiap daerah bisanya memiliki susunan acara masing-masing. Misalnya pembacaan sajak atau mengenang jasa pahlawan, mengheningkan cipta, doa bersama, lalu kemudian dilanjutkan dengan makan bersama satu kampung.

Biasanya banyak warga yang menggelar perlombaan Agustusan lebih awal. Sehingga tradisi Tirakatan malam 17 Agustus juga kerap menjadi momen untuk membagikan hadiah pada pemenang lomba Agustusan.

Di Kota Pahlawan, Tirakatan terbilang populer. Saat malam Hari Kemerdekaan, akan banyak jalan kampung dan gang-gang yang ditutup warga. Sebab di malam itu, warga biasa berkumpul di jalan. Mereka berdoa dan makan bersama.

3. Tidur di Tenda

Sambut HUT RI, Warga Mojokerto Menginap di TendaSaat warga Mojokerto menginap di tenda/ Foto: Enggran Eko Budianto

Selain Barikan dan Tirakatan, banyak hal unik lainnya yang dilakukan warga Jatim di malam 17 Agustus. Salah satunya menginap di tenda.

Pada tahun 2017, warga Dusun Daleman, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Mojokerto mendirikan 45 tenda yang berjajar di jalan depan rumah. Mereka tidur di tenda-tenda tersebut saat malam Hari Kemerdekaan.

Selain melestarikan budaya gotong-royong, tradisi ini juga untuk menghilangkan budaya egoisme di antara warga. Dalam kehidupan sehari-hari, warga kurang berinteraksi karena kesibukan masing-masing. Dengan tidur di tenda, warga bisa ngobrol ngalor ngidul.

Wujud perayaan seperti itu sudah mereka lakukan sejak 2001. Patut untuk ditunggu, apakah mereka akan kembali menggelar perayaan seperti itu pada malam 17 Agustus 2023?




(sun/iwd)


Hide Ads