Mengutip detikNews, minat baca masyarakat Indonesia pada awal ditetapkannya Harbuknas masih dalam tingkat yang rendah. Maka dari itu, peringatan ini bertujuan untuk mendorong minat baca di kalangan masyarakat, serta menaikkan tingkat penjualan buku nasional.
Harbuknas pertama kali dicetuskan Menteri Pendidikan dalam Kabinet Gotong Royong yakni Abdul Malik Fadjar. Untuk memeriahkan Hari Buku Nasional, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan membaca buku.
Bagi detikers di Jawa Timur, tak ada salahnya untuk mengenal sederet penulis asal Jatim. Berikut 9 di antaranya.
Penulis Asal Jatim:
1. Dukut Imam Widodo
Dukut Imam Widodo merupakan seorang penulis asal Malang yang lahir pada 8 Juni 1954. Ia menulis berbagai buku yang kemudian terkenal. Di antaranya berjudul Soerabaja Tempo Dulu, Gresik Tempo Doeloe, Malang Tempo Doeloe, Sang Penari.
2. Ita Nasyi'ah
Ita merupakan seorang penulis yang memulai kariernya sebagai jurnalis di Jawa Pos. Keahlian yang didapat semasa menjadi mahasiswi sekolah tinggi komunikasi praktik kerja, menyokong prestasi dalam pekerjaannya tersebut.
Diketahui, Ita telah melahirkan banyak buku bergenre biografi yang selalu best seller. Sebut saja seperti Haji 'kok' Nunut, MAMI ROSE: Jual Diri ke Mucikari Sampai Eksekusi Mati, UCOK AKA HARAHAP: Antara Rock, Wanita & Keruntuhan, DAHLAN Juga Manusia, dan masih banyak lagi.
3. Eka Budianta
Nama aslinya Christophorus Apolinaris Eka Budianta Martoredjo. Ia merupakan sastrawan asal Lamongan yang lahir pada 1 Februari 1956.
Eka pernah berkarier sebagai wartawan serta menjadi penulis. Banyak karya tulisnya yang telah terbit di berbagai majalah. Berbagai buku best seller yang diterbitkannya pun tak jauh dari tema tentang karya sastra. Seperti yang berjudul Langit Pilihan: Buku Puisi, Lautan Cinta: Kumpulan Puisi, dan lain sebagainya.
4. Ahmad Rifai Rifan
Ahmad Rifai Rifan adalah salah satu penulis asal Lamongan, yang merupakan alumnus Teknik Mesin ITS Surabaya. Hampir semua karyanya menjadi best seller.
Di usia mudanya, ia menghasilkan hingga 50 karya tulisan. Ia menyebutkan tips menulis buku dalam bukunya yang berjudul Beginilah Cara Saya Nulis Buku Best Seller.
Ia dapat membuat karyanya menjadi best seller karena memiliki tema yang unik, judul menarik, dan launching buku sesuai dengan momentum yang tepat.
Contohnya buku Menggapai Malam Lailatul Qadar dan 9 Rahasia Doa Lulus Ujian. Beberapa judul buku lainnya yang laris di pasaran ialah Man Shabara Zhafira, dan Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk.
5. Adi Kusrianto
Adi Merupakan salah satu penulis senior yang lahir di Kediri pada 1952. Ia tinggal di Surabaya.
Ia menempuh pendidikan formalnya di Akademi Tekstil Surabaya dan Jurusan Ekonomi Pembangunan pada Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka. Tak hanya itu, ia juga mengantongi 32 sertifikat dari pendidikan nonformal.
Kariernya telah melanglang buana mulai dari bidang industri tekstil, industri kreatif sektor penulisan dan public speaking, trainer dan pembicara seminar di beberapa perguruan tinggi, hingga penulis.
Diketahui, Adi telah menghasilkan banyak karya tulisan yang menjadi best seller, yang kebanyakan topiknya seputar bidang Presentasi dan Desain Komunikasi Visual. Seperti buku berjudul Pengantar Desain Komunikasi Visual, Presentasi Sukses dengan PowerPoint, Menyusun Layout Iklan dengan CorelDRAW, dan lain sebagainya.
6. Makinuddin Samin
Makinuddin Samin merupakan penulis kelahiran Tuban yang menuntut ilmu di berbagai daerah di Jawa Timur. Seperti di Lamongan hingga ke Pasuruan.
Ia melanjutkan pendidikannya dengan berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, dan lulus pada 2001. Ia pernah bekerja sebagai peneliti di Pusat Analisis Sosial, Bandung.
Lalu sejak 2006 bekerja di Program Bidang Manajemen dan Pembelajaran pada jenjang Pendidikan Dasar di Sumatra Utara dan Jawa Barat. Salah satu bukunya yang paling best seller adalah Ahangkara: Sengketa Kekuasaan dan Agama.
7. Akhmad Muwafik Saleh
Akhmad Muwafik Saleh merupakan pria kelahiran Sumenep, Madura pada 1974. Ia merupakan seorang Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Selain menjadi dosen, dirinya juga merupakan trainer bidang motivasi serta penulis. Diketahui beberapa karya best sellernya berjudul Bekerja dengan Hati Nurani (2009), dan Belajar dengan Hati Nurani (2011).
8. Khilma Anis
Ning Khilma Anis merupakan seorang perempuan kelahiran Jember, 4 Oktober 1986. Ia merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Annur Kesilir Wuluhan Jember.
Disebutkan bahwa dirinya mengawali karier kepenulisannya semasa bersekolah di Madrasah Aliyah. Pada masa itu, ia dipercaya sebagai redaktur majalah ELITE (Majalah siswa siswi MAN Tambakberas Jombang).
Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di UIN Sunan Kalijaga dengan menempuh studi di Fakultas Dakwah jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Semasa kuliah, ia juga aktif dalam organisasi pers mahasiswa ARENA, yang membuatnya banyak menulis cerpen dan mengirim tulisan ke berbagai media cetak.
Diketahui, ia juga pernah mengajar di Madrasah Muallimat Kudus dan menjadi pembimbing majalah KALAMUNA. Berbagai pengalamannya yang dekat dengan dunia pesantren dan budaya Jawa, membuatnya melahirkan karya seputar topik tersebut. Seperti novel best sellernya yang berjudul Hati Suhita, yang diadaptasi jadi film dan tayang Mei 2023.
9. Fira Basuki
Nama lengkapnya Dwifira Maharani Basuki. Ia berasal dari Surabaya dan lahir pada 7 Juni 1972.
Ia merupakan seorang wartawan, redaktur, serta penulis. Fira berkuliah di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan Antropologi, kemudian melanjutkan pendidikannya dengan menempuh jurusan Communication-Public Relation di kampus yang sama.
Menulis karya sastra telah ia lakukan sejak duduk di bangku sekolah. Berbagai lomba menulis juga pernah ia juarai. Seperti lomba menulis yang diselenggarakan majalah-majalah, seperti Tempo dan Gadis.
Beberapa karya terkenalnya ialah 140 Karakter: Kumpulan Tweets, dan Jendela-Jendela.
Selain sederet penulis di atas, masih banyak penulis lainnya yang berasal dari Jawa Timur. Selamat Hari Buku Nasional.
(sun/iwd)