Masjid Baitul Hamdi yang berada di Desa Besuki, Kecamatan Jabon, Sidoarjo ini sudah 17 tahun terbengkalai akibat semburan lumpur. Meski demikian, masjid tetap kokoh berdiri.
Lantaran telah terbengkalai, masjid tidak terawat dan kotor. Bahkan, dinding samping masjid banyak tanaman liar yang merambat ke dinding.
Sebenarnya, Masjid Baitul Hamdi terletak di luar Peta Areal Terdampar (PAT). Namun, posisi masjid sangat dekat dengan semburan utama lumpur Sidoarjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum adanya virus COVID-19 masjid ini masih digunakan untuk menunaikan ibadah berjamaah salat hari Raya Idul Fitri," kata Basarudin (61), warga setempat, Kamis (30/3/2023).
"Adanya pandemi COVID-19 warga enggan menunaikan salat berjemaah di Masjid Baitul Hamdi ini. Sehingga, masjid ini terlihat tidak terawat," imbuh Basarudin.
![]() |
Basarudin mengaku sebelum munculnya semburan lumpur, di sekitar masjid berdiri sebuah pondok pesantren. Di depan masjid juga terdapat makam Islam warga Desa Besuki.
Akibat dari semburan tersebut ada belasan desa dari tiga kecamatan yakni Kecamatan Porong, Jabon, dan Tanggulangin yang warganya harus meninggalkan kampung halamannya. Termasuk warga Desa Besuki Kecamatan Jabon.
Sejak tanggul penahan lumpur jebol pada 10 Februari 2008 ribuan warga mengungsi dari tiga desa. Yakni Desa Kedung Cangkring, Pajarakan, dan desa Besuki Kecamatan Jabon tersebut. Meninggalkan desanya, mereka mengungsi ke bekas Jalan tol Sidoarjo-Gempol, di sana mereka mendirikan tenda-tenda darurat.
"Sejak dari kejadian tanggul jebol tersebut, warga tidak memikirkan untuk merawat masjid Baitul Hamdi ini," ujarnya.
Berdasarkan Perpres No 48 tahun 2008 perubahan dari Perpres No 14 tahun 2007 tentang BPLS tiga desa yakni Besuki, Kedung Cangkring, dan Pajarakan Kecamatan Jabon dimasukkan sebagai wilayah terdampak lumpur. Tanah di tiga desa tersebut dibeli oleh negara melalui Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) dengan dana dari APBN. Kecuali tanah yang digunakan untuk fasilitas sosial (Fasos) dan tanah fasilitas umum (Fasum).
Termasuk salah satunya masjid Baitul Hamdi. Sehingga, masjid tersebut masih terlihat sampai sekarang.
"Sebenarnya eman mas, masjid Baitul Hamdi ini tidak terawat. Seandainya masjid ini dirawat dengan baik, kemudian dijadikan tempat wisata religi sangat bagus. Bisa menarik wisatawan lokal untuk mengenang keganasan semburan lumpur," tandas Basarudin.
(abq/dte)