Ekskavasi Candi Gedog di Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar pada tahap keempat berakhir hari ini. Tim arkeolog dari Balai Pelestarian Budaya (Bepelbud) Wilayah XI menemukan struktur bangunan baru hingga sejumlah pecahan gerabah.
Berdasarkan pantauan detikJatim di lokasi, tim arkeolog Bepelbud masih melakukan kegiatan ekskavasi. Termasuk membersihkan beberapa temuan struktur bangunan. Beberapa pekerja juga masih menggali tanah dengan alat berat.
Arkeolog Bapelbud Wilayah XI Nugroho Harjo Lukito mengatakan, ada beberapa struktur bangunan baru yang ditemukan oleh tim. Termasuk di antaranya, struktur bangunan pagar utara dan paseban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya pagar bagian utara sudah ditemukan, kemudian disusul struktur bangunan paseban di bagian barat," terangnya saat ditemui detikJatim, Kamis (16/3/2023).
Menurut Nugroho, paseban merupakan tempat untuk berkumpul sebelum sembahyang. Namun, bisa juga digunakan sebagai tempat istirahat bagi juru kunci atau penjaga candi.
Struktur bangunan paseban itu diketahui dari tumpukan batu bata yang warnanya masih jelas. Tim arkeolog juga menduga bangunan paseban itu sebelumnya roboh. Itu karena juga ditemukan beberapa pecahan genteng di sekitar struktur bangunan.
"Kemungkinan bangunan ini sempat roboh ke sisi utara, karena ada pecahan gentengnya. Jadi setelah itu kami coba gali di beberapa sisinya, sampai ketemu struktur bangunan paseban ini," terangnya.
Nugroho menyebut, pihaknya juga menemukan beberapa pecahan gerabah dalam ekskavasi tahap keempat ini. Dari sejumlah penemuan tersebut, tim arkeolog menguatkan dugaan Candi Gedog merupakan peninggalan abad ke-14.
"Dugaan kami semakin kuat kalau Candi Gedog ini peninggalan abad ke-14, pada masa kerajaan Majapahit," imbuhnya.
Sementara terkait ekskavasi berikutnya, Nugroho belum bisa memastikan. Itu karena pihaknya harus melaporkan hasil ekskavasi tahap keempat ini terlebih dahulu. Selanjutnya, pihaknya Bapelbud akan melakukan evaluasi dan menyusun rencana ekskavasi lanjutan.
(hil/fat)