Cap Go Meh, Festival Lentera yang Disebut Hari Valentine China

Cap Go Meh, Festival Lentera yang Disebut Hari Valentine China

Suki Nurhalim - detikJatim
Jumat, 03 Feb 2023 19:21 WIB
Ilustrasi Cap Go Meh
Ilustrasi Cap Go Meh/Foto: Getty Images/iStockphoto/manjik
Surabaya -

Imlek dan Cap Go Meh merupakan perayaan yang saling berkaitan. Namun tahukah Anda, Cap Go Meh disebut sebagai Hari Valentine China yang sesungguhnya?

Sebelum membahas soal itu, ada baiknya mengulas singkat mengenai pengertian Cap Go Meh itu sendiri. Apa itu Cap Go Meh?

Mengutip detikSumut, Cap Go Meh berasal dari bahasa Tiochiu yang berarti malam ke-15. Artinya yakni malam ke-15 di bulan pertama dalam kalender China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas kapan perayaan Cap Go Meh 2023? SKB 3 Menteri menetapkan Imlek 2023 pada 22 Januari lalu. Itu artinya, Cap Go Meh 2023 jatuh pada 5 Februari mendatang.

Cap Go Meh 2023:

1. Cap Go Meh Disebut Hari Valentine China yang Sesungguhnya

Cap Go Meh merupakan perayaan yang ditandai munculnya bulan purnama pertama dalam kalender China. Perayaan ini juga dikenal sebagai Festival Lentera.

ADVERTISEMENT

Ada beberapa fakta menarik tentang Cap Go Meh. Salah satunya soal Cap Go Meh yang disebut-sebut sebagai Hari Valentine China sesungguhnya.

Untuk diketahui, Hari Valentine di China bukan 14 Februari seperti pada umumnya. Hari Valentine di China biasanya dirayakan pada hari ketujuh di bulan ketujuh dalam kalender China. Tepatnya dalam perayaan Festival Qixi.

Namun ternyata, Cap Go Meh disebut-sebut sebagai Hari Valentine yang sesungguhnya. Mengutip situs China Highlights, perempuan Tionghoa zaman dulu dilarang keluar rumah di momen Imlek.

Mereka baru diizinkan keluar rumah ketika Festival Lentera alias Cap Go Meh. Di malam ke-15 dalam perayaan Imlek tersebut, mereka bebas berjalan-jalan, menyalakan lampion bahkan bercengkrama dengan lawan jenis.

Dengan begitu, kaum perempuan memiliki kesempatan untuk memulai kisah asmara mereka. Maka dari itu, Cap Go Meh disebut-sebut sebagai Hari Valentine China yang sesungguhnya, bukan Festival Qixi.

2. Tradisi Cap Go Meh di Surabaya

Masyarakat Tionghoa Surabaya punya tradisi dalam merayakan Tahun Baru China. Berikut ini penjabarannya berdasarkan periode waktu, mengutip jurnal berjudul Makna Peruntungan Usaha dalam Simbol di Budaya Imlek bagi Masyarakat Etnis Tionghoa Surabaya dalam situs resmi Universitas Muria Kudus. Jurnal tersebut disusun Puspita Puji Rahayu dan Priscilla Titis Indiarti.

Hari ke-15 merupakan malam bulan purnama yang pertama setelah Imlek. Dengan demikian, istilah yang digunakan yaitu Yuan Xiao Jie (malam pertama bulan purnama) atau Cap Go Meh (Dialek Hokkian).

Masyarakat Tionghoa Surabaya pada umumnya, biasanya makan malam bersama. Mereka akan mengonsumsi tang yuan, bola nasi ketan yang telah diisi dengan pasta wijen.

Tang yuan simbol dari bulan purnama dan kebersamaan. Masyarakat juga akan merayakan imlek dengan festival lentera di hari ke-15.




(sun/iwd)


Hide Ads