Cap Go Meh memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Tionghoa, terutama dalam konteks perayaan tahun baru Imlek. Perayaan penutup Imlek ini memiliki filosofi mendalam. Simak makna utama Cap Go Meh bagi masyarakat Tionghoa di bawah ini.
Secara harfiah, Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien yang berarti malam ke-15. Pengertian ini merujuk pada hari ke-15 setelah Imlek yang juga menandai berakhirnya rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek.
Makna Cap Go Meh
Bagi masyarakat Tionghoa, Cap Go Meh bukan sekadar perayaan, tetapi juga momen untuk memperkuat hubungan keluarga, memanjatkan doa, dan merayakan keberagaman budaya. Berikut beberapa makna Cap Go Meh yang penuh filosofi dirangkum dari berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Penutup Perayaan Imlek
Cap Go Meh menandai hari ke-15 dan terakhir dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek dalam kalender Tionghoa. Setelah ini, masyarakat kembali ke rutinitas dan pekerjaan dengan harapan baru.
2. Festival Lampion
Di banyak daerah, Cap Go Meh dirayakan dengan festival lampion yang melambangkan harapan, keberuntungan, dan pencerahan. Cahaya lampion dipercaya mengusir kegelapan dan membawa keberuntungan. Ribuan lampion warna-warni dinyalakan di jalanan, kuil, dan rumah sebagai simbol harapan dan keberuntungan.
3. Makna Spiritual dan Doa
Cap Go Meh sering dikaitkan dengan penghormatan kepada para dewa dan leluhur. Banyak masyarakat Tionghoa pergi ke klenteng untuk berdoa, memohon keberuntungan, kesehatan, dan rezeki di tahun yang baru.
Perayaan ini juga menjadi waktu penting untuk sembahyang kepada Bumi (Di) atau ritual awal tanam (Shang Yuan/Siang Gwan atau Yuan Xiao/Gwan Siau). Tradisi ini dikenal sebagai sembahyang Shang Yuan atau Siang Gwan, yakni ritual syukur kepada Tuhan atas keselamatan dan keberkahan.
4. Tradisi Makan Onde-onde (Tangyuan)
Tangyuan atau onde-onde yang berbentuk bulat melambangkan kebersamaan dan keharmonisan keluarga. Makanan ini memiliki rasa manis sebagai simbol kehidupan yang penuh keberkahan.
5. Ajang Mencari Jodoh
Di beberapa daerah, Cap Go Meh juga dikenal sebagai "Hari Valentine Tionghoa". Pada zaman dulu, para gadis lajang diizinkan keluar rumah untuk melihat festival lampion dan bertemu jodoh mereka. Tradisi melempar koin atau jeruk ke sungai dilakukan wanita lajang, melambangkan harapan untuk mendapatkan pasangan yang baik.
6. Kesenian dan Kebudayaan
Perayaan Cap Go Meh biasanya diiringi dengan pertunjukan barongsai, liong (naga), dan atraksi budaya lainnya. Ini menjadi ajang untuk melestarikan tradisi sekaligus hiburan bagi masyarakat. Di Indonesia, Cap Go Meh dirayakan secara besar-besaran di beberapa kota, dengan berbagai atraksi budaya yang menarik.
Tanggal Cap Go Meh 2025
Cap Go Meh dirayakan pada hari ke-15 menurut kalender China. Untuk tahun 2025, perayaan Cap Go Meh jatuh pada tanggal 12 Februari 2025.
Tanggal ini dihitung berdasarkan Tahun Baru Imlek 2025 yang berlangsung pada 29 Januari 2025. Sehingga 15 hari setelahnya akan bertepatan pada 12 Februari 2025.
Perayaan ini memiliki makna yang luas. Cap Go Meh bukan sekadar festival, tetapi juga simbol kesatuan, kebersamaan, dan harapan untuk tahun yang lebih baik. Perayaan ini menjadi momentum bagi keluarga untuk berkumpul dan merayakan kebahagiaan bersama.
(hil/irb)