Zawawi Imron Diharap Rangsang Bibit Sastrawan di Festival Sastra Banyuwangi

Zawawi Imron Diharap Rangsang Bibit Sastrawan di Festival Sastra Banyuwangi

Ardian Fanani - detikJatim
Jumat, 28 Okt 2022 18:53 WIB
Sastrawan Zawawi Imron di Festival Sastra Banyuwangi
Sastrawan Zawawi Imron di Festival Sastra Banyuwangi. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menggelar Festival Sastra. Mereka ingin dengan kegiatan itu tercetak sastrawan muda dari kalangan pelajar SMP di Banyuwangi.

Festival Sastra yang dimulai Jumat (28/10/2022) di aula Dispendik itu diikuti ratusan pelajar SMP se-Kabupaten Banyuwangi. Dalam kesempatan itu turut dihadirkan salah satu sastrawan terbaik Indonesia yakni KH. D. Zawawi Imron.

"Kami sengaja menghadirkan celurit emas untuk menempa siswa-siswi di Banyuwangi untuk lebih mencintai sastra," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kepada wartawan, Jumat (28/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ipuk berharap muncul bibit-bibit sastrawan di Banyuwangi melalui festival Sastra tersebut. "Kami harap dengan adanya Festival ini bisa merangsang adanya bibit sastrawan di Banyuwangi," harapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno menyatakan bahwa Festival Sastra ini melibatkan sebanyak 478 anak. Setelah proses seleksi ada 200 pelajar SMP yang mengikuti festival tersebut.

ADVERTISEMENT

Suratno menyebutkan pihaknya sengaja menghadirkan sastrawan KH. D. Zawawi Imron untuk memotivasi pelajar agar minat mereka di bidang sastra kian tumbuh.

"Kami ingin menjadikan anak-anak di bidang sastra ini lebih cinta dan semakin terasah keahliannya dengan kehadiran beliau. Sehingga diharapkan nantinya bisa menjadi sastrawan Indonesia yang bagus," ungkapnya.

Selain menghadirkan KH. D. Zawawi Imron Dispendik Banyuwangi juga mendatangkan pemateri dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia. Para pelajar SMP itu dibekali materi tentang pentigraf atau cerpen tiga paragraf.

"Karena tidak hanya puisi yang kami lombakan di Festival Sastra ini, tetapi juga pentigraf. Sehingga kedua tema itu hari ini kita berikan materinya melalui pemateri yang sudah kami hadirkan," cetusnya.

Festival Sastra ini akan berlangsung hingga 5 November 2022. Sedangkan kategori lomba puisi dan pentigraf untuk pelajar SMP sudah dimulai sejak 28 Oktober dan akan berakhir pada 3 November 2022.

Tak hanya puisi, tapi juga pentigraf. Baca di halaman selanjutnya.

Setelah mendapatkan pelatihan dari KH. D. Zawawi Imron dan MGMP Bahasa Indonesia, 200 peserta tersebut akan membuat karya sastra sendiri baik kategori puisi maupun pentigraf. Hasil karya pelajar SMP itu nanti dikirim ke panitia Festival Sastra.

"Lomba puisi ada juara 1 sampai 5, begitu pula dengan pentigraf. Nanti kita umumkan di 5 November 2022. Karena tanggal itu merupakan acara puncak. Festival Sastra ini kita gelar di Gedung Kreatif," sambungnya.

Uniknya, Festival Sastra itu tidak hanya sebatas lomba. Namun karya 478 pelajar SMP yang awalnya terlibat, akan dikelompokkan dan dijadikan buku.

"Ada antologi puisi, pentigraf, kemudian ceria pendek. Karya cerita pendek ini merupakan syarat awal penyaringan hingga mengerucut ke 200 peserta itu. Sehingga semua kami kelompokkan dan nantinya akan kami bukukan semua," papar Suratno.

Suratno menambahkan, dalam pelaksanaan Festival Sastra 5 November 2022 yang akan dihelat di Gedung Kreatif nanti, ada beragam aksi, mulai pameran buku hingga pameran UMKM yang diambil dari kantin sehat di sekolah mulai Kabat sampai Kalipuro.

"Pameran buku ini merupakan hasil karya anak didik dan karya para guru. Hampir 200 buku lebih yang kami pamerkan nanti. Serta di depan Gedung Kreatif mulai pukul 07.00 - 16.00, baik guru, siswa, kemudian tokoh sastra kita undang untuk menampilkan kebolehannya di sana," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads