Upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda di Balai Kota Surabaya berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena, semua peserta yang mengikuti upacara mengenakan baju adat Nusantara.
Termasuk Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang mengenakan baju adat Palembang. Para tamu undangan mulai dari Forkopimda Surabaya, OPD hingga 400 warga yang hadir juga mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah dan suku di Indonesia.
Peringatan Sumpah Pemuda di Surabaya ini tak hanya diisi dengan upacara saja. Melainkan ada kolosal Nusantara, tarian daerah di Indonesia, penampilan cabang olahraga hingga kesenian yang diikuti 231 pemain atau penari dan 13 tarian. Selain itu, digelar pula deklarasi damai bersama 38 komunitas pencak silat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penampilan yang disuguhkan usai upacara yakni Tarian Papua (Hip Hop), tarian Betawi, tarian Bali, tarian Sumatra Barat, tarian Kalimantan, tarian Tionghoa, tarian Sulawesi, tarian Ambon, tarian Gandrung Banyuwangi. Lalu ada penampilan cabang olahraga Wushu dan penampilan kesenian Reog Ponorogo.
![]() |
Hari Sumpah Pemuda di Surabaya tahun ini terlihat sangat meriah. Karena disemarakkan dengan ragam budaya bertumpah ruah di halaman Balai Kota.
Eri berharap, di Hari Sumpah Pemuda ini tidak ada perbedaan suku, agama dan ras. Masyarakat harus mengingat perjuangan para pemuda pada 10 November, sehingga Surabaya disebut Kota Pahlawan karena telah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan di Surabaya.
"Maka dengan makna sumpah pemuda, hari kebangkitan pemuda, maka pemuda di Surabaya harus menjadi garda terdepan terhadap perubahan dan pembangunan di Kota Surabaya. Semangat anak-anak muda harus bisa memperbaiki Surabaya menjadi lebih hebat dan lebih baik lagi," kata Eri kepada wartawan setelah upacara, Jumat (28/10/2022).
Ia menjelaskan, di peringatan Hari Sumpah Pemuda ini tak hanya diisi upacara. Tetapi ada deklarasi yang dilakukan para pemuda yang ingin membawa Surabaya menjadi kota damai. Kemudian, ada deklarasi dari perguruan bela diri yang berjanji akan menjaga kota.
![]() |
"Karena kekuatan kita adalah kekuatan dari semua elemen yang ada di Kota Surabaya. Ini saatnya para pemuda ikut menjadi bagian, bukan hanya menjadi penonton tapi menjadi bagian dari pembangunan. Karena saya yakin ketika pembangunan Surabaya melibatkan para pemuda, maka ini akan menjadi Kota yang sangat luar biasa," tuturnya.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini juga membacakan puisi bertajuk "Semangat Kebersamaan". Isinya, bahwa sebagai para pemuda harus ingat jika sejarah adalah pelajaran dan ilmu yang harus tetap dipegang teguh. Seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamiten Bond, Jong Celebs, Jong Ambon, Pemuda Kaum Betawi dan semua yang ada di wilayah Nusantara bersatu untuk mempertahankan dan merebut kemerdekaan.
Selain itu, warga Surabaya juga terlihat antusias mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda dengan mengenakan pakaian adat Nusantara. Sebab, 400 masyarakat diundang oleh pemkot dengan mendaftar secara online.
"Alhamdulillah yang datang luar biasa, matur nuwun untuk seluruh warga Kota Surabaya karena kita semangat. Nanti tunggu momen, setelah ini 10 November semangat kita sama untuk menggelorakan bahwa Surabaya tetap menjadi Kota Pahlawan," pungkasnya.
(hil/fat)