Harta Karun Candi di Situs Blawu Jombang Dijarah!

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 18 Okt 2022 18:24 WIB
Harta karun di Situs Candi Blawu dijarah (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Penjarahan rupanya menyasar candi di Situs Blawu, Dusun Sumbersari, Desa Sukosari, Jogoroto, Jombang. Kotak berisi benda-benda berharga di candi yang dibangun sebelum zaman Majapahit itu telah tiada. Padahal benda berharga di dalam kotak peripih itu sebagai roh candi.

Situs purbakala di tengah kebun tebu ini menjalani ekskavasi tahap 2 selama 12 hari, yakni 10-21 Oktober 2022. Lokasinya di sebuah tempat yang biasa disebut masyarakat sekitar Makam Sentono atau Makam Mbah Blawu. Sehingga tim ekskavasi dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim yang sebelumnya bernama BPCB Jatim memberinya nama Situs Blawu.

Sayangnya, candi di Situs Blawu tinggal bagian kakinya saja. Seluruhnya terbuat dari susunan bata merah kuno berdimensi panjang 36 x 22 x 9 cm. Tak sedikit pula bata yang tebalnya mencapai 11 cm. Sisa-sisa bangunan utama candi berbentuk bujur sangkar 9,9 x 9,9 meter persegi. Persis di tengah struktur ini ditemukan sebuah sumur yang juga berbentuk persegi.

"Sumuran berukuran 1,5 x 1,5 meter dengan kedalaman 3 meter. Kami belum menemukan lapisan dasar sumuran. Di dasar tengah sumur terdapat sebuah batu andesit berbentuk lonjong," kata Koordinator Tim Ekskavasi Situs Blawu Pahadi kepada wartawan di lokasi ekskavasi, Selasa (18/10/2022).

Batu andesit tersebut berukuran 70 x 54 cm. Tingginya belum bisa diukur karena sebagian masih terpendam di dasar sumur candi. Sehingga sama dengan kedalaman sumur candi yang belum diketahui pasti karena ekskavasi belum mencapai lapisan paling dasar.

Menariknya, terdapat lubang 22 x 22 cm persegi persis di tengah permukaan batu tersebut. Kedalaman lubang pada batu belum bisa diukur karena masih terendam air. Pahadi meyakini batu ini menjadi tempat meletakkan kotak peripih. Sehingga kotak peripih diprediksi berbentuk kubus sesuai bentuk lubang pada batu.

"Peripih merupakan bekal magis atau sesuatu benda penarik sakral atau roh yang baik dari sekitarnya untuk membuat candi menjadi lebih suci lagi," terangnya.

Kotak peripih sebuah candi lazimnya terbuat dari batu, terakota atau perunggu. Sesuai namanya, wadah tersebut untuk menyimpan peripih yang bisa dibilang sebagai harta karun yang sengaja diletakkan di dasar sumur candi ketika tahap awal pembangunan. Sebab menurut Pahadi peripih bisa berupa logam atau batu mulia, perhiasan emas, mantra atau rajah, serta biji-bijian dan rempah tergantung tujuan pembangunan candi.

"Peripih bisa berupa logam mulia emas, rempah atau biji-bijian. Tergantung nilai kesakralan candi itu. Umumnya peripih candi berisi sesuatu yang berharga, seperti logam mulia, perhiasan dan lainnya," jelasnya.

Sayangnya kotak peripih candi di Situs Blawu sudah lenyap. Menurut Pahadi akibat dari penjarahan di masa lalu. Bukti penjarahan terlihat jelas dengan adanya lubang di dinding timur dan barat sumur candi. Lubang tersebut sebagai pintu masuk penjarah untuk mengambil harta karun candi.



Simak Video "Video: Ibu Kota India Tertutup Kabut Polusi Seusai Perayaan Diwali"

(dpe/fat)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork