Sejak awal masuk RS, kondisi Andi sudah kritis. Dokter menyebut, penyebab kematian korban dikarenakan multiple trauma.
"Penyebabnya (kematian) dari multiple trauma-nya, karena patah tulang iganya disertai patah tulang di bagian lain dan kemudian karena trauma," kata tim dokter anestesi dan ICU RSSA Malang, dr Eko Nofiyanto MMRS, Sp,an kepada awak media, Selasa (18/10/2022).
Memang, Andi masuk RS dengan kondisi memar di paru. Selain itu, ia juga mengalami patah tulang di bagian iga dan paha sebelah kanan. Sejumlah tindakan untuk menstabilkan kondisi Andi terus dilakukan pihak RS, namun hal ini belum membuahkan hasil.
"Kita berikan alat bantu pernapasan (ventilator) untuk menjaga pasokan oksigen dan beberapa tindakan kita lakukan seperti patah tulang pada bagian iga dan paha. Tapi kondisi tidak kunjung stabil," imbuh Eko.
Eko memaparkan, Andi masuk rumah sakit usai pada dini hari usai Tragedi Kanjuruhan pecah. "Jadi pasien datang tanggal 2 Oktober 2022 pukul 03.00 WIB dan pada Selasa (18/10) pukul 13.20 WIB yang bersangkutan dinyatakan meninggal," ujarnya.
Dari pantauan detikJatim pada pukul 14.09 WIB, jenazah telah dibawa dari RSSA menuju rumah duka di Jalan Kolonel Sugiono III/C, RT 14/04 Kedungkandang, Kota Malang.
Diketahui, Tragedi Kanjuruhan pecah setelah laga Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya. Ratusan suporter berebut keluar setelah aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun. Polisi telah menetapkan 6 tersangka atas tragedi tersebut.
(hil/dte)