3 Monumen Pengingat Pemberontakan PKI 1948

3 Monumen Pengingat Pemberontakan PKI 1948

Sugeng Harianto - detikJatim
Jumat, 30 Sep 2022 15:22 WIB
monumen kresek di madiun
Monumen Kresek di Madiun/Foto: Sugeng Harianto
Madiun -

Madiun memiliki sejarah kelam pada 1948. Di mana terjadi Pemberontakan PKI yang merenggut ribuan nyawa.

Partai Komunis Indonesia (PKI) tak hanya menguasai Madiun, tapi juga daerah di sekitarnya. Seperti Magetan, Ponorogo dan Ngawi.

Ada tiga monumen sebagai pengingat kekejaman PKI 1948. Ada di Kabupaten Madiun, Magetan dan Ngawi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Monumen Kresek Madiun

Monumen Kresek MadiunMonumen Kresek Madiun/ Foto: Brigida Emi Lilia/d'Traveler

Monumen Kresek berada di Desa Kresek, Kecamatan Wungu. Berada di lereng Gunung Wilis, sekitar 20 km arah timur dari Kota Madiun.

Di Monumen Kresek ada patung tokoh PKI, Musso yang digambarkan tengah menyiksa tokoh agama Madiun bernama Kiai Husen.

ADVERTISEMENT

Monumen Kresek dibangun 1987 dan diresmikan pada 10 Juni 1991 oleh Gubernur Jawa Timur kala itu, Soelarso.

Tak hanya untuk wisata sejarah, kawasan monumen seluas 2 hektare itu juga kerap digunakan untuk upacara dan ajang berkemah oleh para pelajar. Mereka biasanya bermalam 3-4 hari bersama guru mereka. Ada juga kegiatan kepemudaan lainnya seperti napak tilas.

"Kebanyakan yang ke sini itu para pelajar untuk wisata sejarah dan juga berkemah," ujar Pengelola Monumen Kresek, Tri Sugianto kepada detikJatim, Jumat (28/9/2022).

2. Monumen Soco Magetan

Peristiwa pembantaian oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun terjadi pada 1948. Tidak hanya di Madiun, pembantaian juga terjadi di Magetan.Monumen Soco di Magetan/ Foto: Sugeng Harianto/detikcom

Monumen pengingat kekejaman PKI 1948 di Magetan yakni Monumen Soco. Monumen ini berada di Desa Soco, Kecamatan Bendo. Atau sekitar 20 km arah timur pusat pemerintahan Kabupaten Magetan.

Monumen ini tingginya sekitar 5 meter. Dulu merupakan sebuah sumur tua yang digunakan PKI untuk mengubur para korban.

Ada 108 korban pembantaian PKI yang dikubur di sumur. Hanya 67 nama yang dikenali dan ditulis dalam prasasti.

"Kalau sejarahnya ada 108 korban meninggal yang dikubur di sumur yang kini dibangun monumen. Namun yang tercatat di prasasti hanya 67 dan lainnya tidak dikenal," ujar Kepala Desa Soco, Didik Haryono kepada detikJatim.

Monumen Soco selalu digunakan untuk upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober. Menurutnya, setiap 30 September dan 1 Oktober, Monumen Soco banyak dikunjungi warga. Mereka ingin belajar sejarah soal Pemberontakan PKI 1948.

Monumen Soco dibangun tahun 1989. Lalu diresmikan pada 1992 oleh Bupati Magetan waktu itu, Soedarmono.

3. Monumen Soerjo

Monumen Suryo ada di Ngawi, tepatnya di pinggir jalan nasional Ngawi-Solo. Monumen ini berdiri di wilayah Hutan RPH Sidolaju BKPH Kedunggalar. Masuk Desa Pelanglor, Kecamatan Kedunggalar.Monumen Soerjo ada di Ngawi/ Foto: Sugeng Harianto/detikJatim

Monumen Soerjo ada di Ngawi, tepatnya di pinggir jalan nasional Ngawi-Solo. Monumen ini berdiri di wilayah Hutan RPH Sidolaju BKPH Kedunggalar. Masuk Desa Pelanglor, Kecamatan Kedunggalar.

Monumen Soerjo didirikan pada 28 Oktober 1975. Monumen ini sebagai pengingat dibunuhnya gubernur pertama Jatim, Gubernur Suryo. Gubernur Suryo dibunuh PKI bersama 2 pengawalnya.

Monumen Soerjo berjarak 20 km dari Kota Ngawi. Area parkir yang luas, membuat Monumen Soerjo kerap menjadi tempat istirahat pengendara.




(sun/iwd)


Hide Ads