Kota Kediri Temukan Motif Baru Khas Tenun Ikat jadi Daya Tarik Baru Wisatawan

Kota Kediri Temukan Motif Baru Khas Tenun Ikat jadi Daya Tarik Baru Wisatawan

Andhika Dwi - detikJatim
Selasa, 27 Sep 2022 09:44 WIB
Lomba Desain Motif Tenun Ikat Kota Kediri 2022
Lomba desain tenun ikat (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Kediri -

Akhirnya kerajinan khas Tenun ikat Kota Kediri memiliki desain unik tahun 2022. Ini setelah desain berjudul Bango Tong-Tong karya Nurrina Fajrin jadi juara Lomba Desain Motif Tenun Ikat Kota Kediri 2022.

Pemilihan Bango Tong-Tong sebagai desain terbaik tenun ikat tersebut diumumkan dalam final Lomba Desain Tenun Ikat di Balai Kota Kediri, Rabu (21/9/2022). Karya Nurrina itu mengungguli dua karya lain yang tidak kalah bagus. Yakni Dita Hikmahwati dengan hasil karyanya berjudul Serinjing sebagai peringkat kedua dan Sabila Putri dengan judul karya Manusuk Sima di peringkat ketiga.

Pemilihan desain unik ini merupakan rangkaian proses penjurian di seleksi dari ratusan karya yang masuk. Kemudian dipilih 11 nominasi karya terbaik serta disaring lagi untuk ketiga juara. Pemkot Kediri menyerahkan secara langsung hadiah berupa piala dan uang tunai kepada ketiga pemenang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan sebenarnya sejak lama pemkot akan mengembangkan desain motif tenun karena melihat ada kekhasan motif dari desain-desain lama. Pihaknya berpesan kepada perajin tenun ikat untuk memikirkan katalog produknya.

"Desain lama ini harus disesuaikan juga dengan siapa yang akan memakainya, seiring perkembangan waktu," kata dia, Selasa (27/9/2022).

ADVERTISEMENT

Diharapkan lomba desain motif tenun ikat itu semakin memperkaya motif tenun di Kota Kediri. Motif yang beragam bisa meningkatkan penjualan dan orang yang akan membeli tenun juga semakin banyak pilihannya. Karena menciptakan sebuah motif tenun ikat itu tidak mudah.

"Perajin tenun ikat bisa menyisihkan satu kain tiap motifnya untuk digunakan sebagai sampel. Sehingga ketika orang akan membeli bisa melihat secara langsung contoh motif yang sudah diaplikasikan ke kain tenun," imbuh Abdullah Abu Bakar.

Tenun Ikat Bandar Kidul Wastra Nusantara yang dimiliki Kota Kediri bisa dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Kepada perajin, Mas Abu, panggilan akrabnya berpesan agar selalu menjaga kualitas kain tenun ikat buatannya. Selain itu agar kain tenun ikat bisa langsung digunakan tanpa harus dicuci terlebih dulu sehingga lebih memudahkan.

"Saya pasti mengarahkan tamu-tamu yang datang ke Kota Kediri untuk membeli tenun ikat Bandar Kidul. Mudah-mudahan lebih banyak kerjasama dan kolaborasi sehingga motifnya akan semakin bagus, beragam sehingga tenun ikat bukan hanya warisan yang kita biarkan, tetapi bisa menjadi warisan yang dibanggakan bersama," jelasnya.

Sementara Siti Ruqayah, salah seorang juri dan perajin tenun ikat Bandar Kota Kediri mengaku bangga dan kagum dengan kreasi motif tenun yang dilombakan.

"Saya sudah puluhan tahun menekuni kain tenun ikat, saya kagum dengan kreasi motif peserta lomba. Semoga dapat meningkatkan dan memperkaya khazanah kain tenun bandar semakin mendunia," jelas Siti Ruqayah.

Saat ini di Kelurahan Bandar Kidul beberapa motif yang biasa dibuat oleh perajin antara lain Tirto Tirjo, Ceplok, Gelombang, Along-Along, Gunungan hingga Wajik. Apalagi tenun ikat Kota Kediri juga telah mendapat HAKI dari Kemenkumham.

Dalam lomba itu juri Lomba Desain Motif Tenun Ikat itu adalah Siti Ruqayah yang juga perajin tenun terkemuka di Kediri, Rony Setiyawan yang merupakan desainer grafis, Dimas Bramasto (ilustrator), dan Erki Setyandari (guru SMKN 3 Kediri).




(fat/fat)


Hide Ads