Jalan Panjang Industri Bioskop di Kota Pahlawan

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Rabu, 08 Jun 2022 13:45 WIB
Bekas bioskop yang jadi Pasar Kembang Surabaya/Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim
Surabaya -

Pada masanya, gedung bioskop pernah menjamur di Surabaya. Tempat menonton film itu ada di hampir setiap kecamatan.

"Bisa dibayangkan untuk setiap area selalu ada beberapa gedung bioskop. Di Jalan Kusuma Bangsa misalnya, dekat SMA Kompleks, di THR ada gedung bioskop. Begitu juga di sekitarnya," kata pengamat sejarah di Surabaya, Dhahana Adi Pungkas kepada detikJatim, Rabu (8/6/2022).

Ia yang akrab disapa Mas Ipung menyebut, jumlah gedung bioskop di Surabaya hampir ratusan sebelum era 80-an. Bioskop-bioskop tersebut memiliki tipe, karakter dan pemasaran yang berbeda.

Sehingga, tiket dicetak sesuai kategori atau kelas masing-masing bioskop. Begitu juga dengan kursi, tampilan, dan sejumlah fasilitas lainnya.

"Dulu, tiketnya dicetak bagus, kursinya bermacam-macam. Ada yang dari plastik, besi, dan lain sebagainya. Sebelum kehadiran bioskop 21, bioskop cuma satu layar besar untuk bergantian, kalau 21 sudah tidak (menggunakan itu)," papar Mas Ipung.

Alumnus Sosiologi FISIP Unair itu mengatakan, ada 5 kategori gedung bioskop waktu itu. Setiap kategori memiliki ciri, karakter dan fasilitas yang berbeda-beda.

"Ada 5, kategori AA paling tinggi atau VVIP. Lalu kategori A, kemudian B, C dan D. Di zaman saya 1980 sampai 1990 itu era 21 (Twenty One)," tuturnya.

"Kalau kategori D ya yang paling rendah. Kalau hujan ya bocor. Misalnya bioskop Rukun di Simo, ada juga di belakang Terminal Bratang sisi belakang. Itu ada untuk masyarakat menengah ke bawah banget, itu kelas D. Harganya pada era itu sekitar Rp 250, untuk yang kelas A sekitar Rp 2.000, untuk B dan C sekitar Rp 500 sampai Rp 750," tambahnya.




(sun/sun)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork