Beragam Fakta Baru Seputar Kelahiran Soekarno di Surabaya

Beragam Fakta Baru Seputar Kelahiran Soekarno di Surabaya

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 06 Jun 2022 12:20 WIB
Rumah Kelahiran Bung Karno di Surabaya
Rumah kelahiran Bung Karno di Surabaya (Foto: Zainal Effendi/detikJatim)
Surabaya -

Bulan Juni kerap disebut dengan Bulan Bung Karno. Tepat pada tanggal 6 Juni, Soekarno, Sang Proklamator ini lahir. Presiden Pertama RI ini disebut lahir di Surabaya. Simak faktanya yuk!

Fakta ini dibahas Komunitas penggiat sejarah, Begandring Soerabaia, Kuncarasono saat ngobrol gayeng.. Pada kesempatan tersebut, Kuncar-sapaan akrabnya- bertindak sebagai pemandu sekaligus inisiator acara. Dia berpakaian ala ekspasukan PETA zaman revolusi, lengkap dengan atribut pedang (replika) samurai.

Ia menyebut, penemuan rumah kelahiran Bung Karno atas peran besar Bambang DH, sewaktu menjabat Wali Kota Surabaya 2002-2010. Selain Bambang DH, ada nama Peter A. Rohi yang dikenal sebagai wartawan senior dan kala itu memimpin Soekarno Institute.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berhutang budi pada Pak Bambang DH dan almarhum Pak Peter A. Rohi yang melakukan penyelidikan dan riset tempat lahir Bung Karno di Surabaya," ujar Kuncar.

Diketahui, Pemerintah Kota Surabaya saat era Wali Kota Tri Rismaharini membeli rumah kelahiran Bung Karno dari penghuni. Kunci rumah telah diserahkan ahli waris pada 17 Agustus 2020. Tepat pada Hari Kemerdekaan Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Tahun depan, ketika peringatan Bulan Bung Karno, adalah bagus jika dimeriahkan Festival Peneleh. Karena kawasan ini kaya dengan ragam budaya masyarakat," usul Kuncar.

Dalam cangkrukan ini, hadir pula Andreas Hugo Parera selaku Ketua Panitia Nasional Bulan Bung Karno yang dibentuk DPP PDI Perjuangan dan mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH yang kini anggota DPR RI.

Tak lupa, hadir juga Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, anggota DPRD Kota Surabaya Budi Leksono dan Khusnul Khotimah yang menjabat Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya.

Lalu, ada juga Whisnu Sakti Buana, mantan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yang kini menjadi Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. Serta, penyanyi Andre Hehanusa.

Adi Sutarwijono mendukung penuh upaya menulis buku dan film dokumenter tentang Soekarno yang lahir di Surabaya.

"Karena masih banyak warga masyarakat yang mengganggap Bung Karno lahir di Blitar, seperti dinarasikan rezim Orde Baru. Jadi sejarah harus diluruskan, selurus-lurusnya," kata Adi.

Sementara itu, menurut Bambang DH, penemuan fakta Soekarno lahir di Surabaya semula dipicu oleh pernyataan almarhum Roeslan Abdulgani, sahabat Bung Karno dan mantan Menteri Luar Negeri, yang asli kelahiran kampung Peneleh.

"Pak Roeslan mengatakan pada saya, bahwa Bung Karno lahir di Surabaya. Kemudian Pak Peter A. Rohi yang waktu itu melakukan riset dan penelitian, memperkuat dengan data dan fakta diantaranya berdasar kesaksian data sekunder. Sampai ditemukan rumah kecil di Pandean Gang IV No. 40," kata Bambang DH.

Pandean Gang IV adalah salah satu kampung di Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.

"Sebagai generasi muda, kita bangga Bung Karno lahir di Surabaya. Bahwa Bung Karno adalah arek Suroboyo sudah kita declare tahun 2010, saat peringatan Juni Bulan Bung Karno," kata Whisnu.

Rumah kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean Gang IV No. 40 telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya.

"Upaya menulis buku dan membuat film tentang kampung Peneleh dan rumah Bung Karno adalah gagasan bagus sekali. Agar disajikan deskripsi yang lengkap, detail, dan menjadi kebanggaan masyarakat. Kita angkat kawasan ini sebagai destinasi wisata," kata Andreas Hugo Parera.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads