Bella Vista, Rumah Bersejarah di Kota Malang yang Memprihatinkan

Bella Vista, Rumah Bersejarah di Kota Malang yang Memprihatinkan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 21 Apr 2022 14:52 WIB
Bella Vista jejak kolonial di Kota Malang
Bella Vista (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Sebuah bangunan besar dan luas bernama Bella Vista menjadi bukti sejarah zaman kolonial di Kota Malang. Bangunan rumah tersebut terletak di Jalan Gajahmada, Kota Malang, atau bersebelahan dengan Balai Kota Malang dan gedung DPRD Kota Malang.

Sayangnya, saat ini Bella Vista tampak tak terawat karena sudah lama tak berpenghuni. Banyak tumbuhan liar yang tumbuh di beberapa bagian rumah tua tersebut.

Di balik tak terawatnya bangunan ini, ternyata ada sejarah panjang yang menyertainya. Bella Vista pernah menjadi tempat tinggal warga Belanda hingga menjadi tempat persinggahan Presiden Indonesia pertama Ir Soekarno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerhati budaya Malang, Agung Buana menjelaskan, Bella Vista dibangun sejak tahun 1920. Bangunan ini lebih tua daripada bangunan Balai Kota Malang yang dibangun pada 1927.

Bella Vista awalnya sebagai rumah percontohan bagi kompleks perumahan elite Belanda di Kota Malang.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan Bouwplan I atau tahap satu pembangunan Kota Malang pada tahun 1917, pemerintah Belanda menjadikan Bella Vista sebagai contoh bangunan untuk rumah lainnya di kompleks tersebut.

Rencananya, Belanda ingin membangun kompleks perumahan di jantung Kota Malang yakni di wilayah Jalan dr Sutomo, Jalan Diponegoro, Jalan dr Cipto, Jalan RA Kartini, Jalan MH Tamrin, hingga Jalan Cokroaminoto atau di sekitar Pasar Klojen.

"Itu awalnya sebagai rumah peristirahatan orang Belanda. Nah rumah di Bella Vista itu masuk dalam daerah Bouwplan I. Jadi dulu itu Pemerintah Belanda ingin membangun komplek perumahan yang dihuni warga Belanda sendiri. Saat pembangunan itu, arsitek Bella Vista ini menjadi model bagi rumah yang dibangun lainnya," kata Agung berbincang dengan detikJatim, Kamis (21/4/2022).

Bella Vista jejak kolonial di Kota MalangBella Vista jejak kolonial di Kota Malang Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim

Agung membeberkan, rumah singgah itu dianggap model pertama dari kompleks karena posisinya cukup nyaman. Pada tahun 1920, depan rumah Bella Vista sudah terpampang aliran sungai Brantas.

"Jadi kalau dilihat itu sisi selatannya pas itu sungai Brantas jadi bisa istirahat dengan tenang. Bella Vista kan tanahnya lebih tinggi daripada sungai. Jadi ketika dibangun itu pemandangannya indah," kata mantan Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang ini.

Saat ini, dari lokasi Bella Vista tidak tampak pemandangan indah tersebut. Di depan Bella Vista kini sudah ada bangunan milik Pemkot Malang dan sejumlah rumah padat penduduk yang berdiri di daerah aliran sungai Brantas.

Menurut Agung, pembangunan Bella Vista ini menganut arsitek yang disebutnya sebagai Nieuwe Indische Bouwstijl. Artinya, gaya ornamen dan arsitek rumah tersebut sudah mengadopsi beberapa nilai lokal Indonesia dan digabungkan dengan Belanda.

"Kalau Belanda itu ciri-cirinya di rumah itu atapnya meruncing. Hal ini karena di Belanda kan musim salju ada. Jadi tujuannya agar salju cepat rontok. Sementara kalau lokalnya itu ada ruang luar atau teras, belakang ada paviliun, dapur, dan sumur di belakang. Itu Indonesia," tuturnya.

Hingga kini, rumah tersebut belum mengalami perubahan yang signifikan. Hanya saja beberapa kusen yang rusak dan cat rumah mengalami pemudaran. Sebenarnya, rumah ini bisa masuk sebagai cagar budaya. Sebab, Bella Vista merupakan bangunan yang berumur lebih dari 50 tahun, mempunyai ciri arsitektur tertentu, dan punya nilai historis.

"Bella Vista saya menyebut itu punya kriteria sebagai bangunan cagar budaya salah satu kriterianya menurut Undang-Undang dibangun lebih dari 50 tahun, punya langgam, ciri arsitektur tertentu punya nilai historis terkait Balai Kota dan Bouwplan 1," bebernya.




(hil/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads