Tanah Situs Kumitir-Sumur Upas Dibawa Khofifah ke IKN Bekas Istana Majapahit

Tanah Situs Kumitir-Sumur Upas Dibawa Khofifah ke IKN Bekas Istana Majapahit

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 15 Mar 2022 15:10 WIB
Reruntuhan sisa-sisa istana timur Majapahit di Situs Kumitir
Reruntuhan sisa-sisa istana timur Majapahit di Situs Kumitir/Foto:Enggran Eko Budianto/detikJatim
Mojokerto -

Provinsi Jatim mengikuti prosesi Kendi Nusantara oleh Presiden Jokowi. Prosesi Kendi Nusantara ini dilakukan dengan menyatukan tanah dan air dari berbagai provinsi untuk memulai pembangunan IKN Nusantara.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa satu dari kepala daerah yang membawa tanah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Khofifah mengambil tanah dari Situs Sumur Upas dan Kumitir di Mojokerto. Berdasarkan hasil penelitian, kedua situs purbakala ini diyakini bekas istana timur dan barat Majapahit.

Pantauan detikJatim, bekas istana timur Majapahit hanya tersisa bagian fondasinya saja di Desa Kumitir, Jatirejo, Mojokerto. Tepatnya di sebelah barat makam Dusun Bendo. Fondasi berbahan bata merah kuno dan bebatuan atau bolder itu seluas 20x26 meter persegi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Struktur istana Kudamerta atau Bhre Wengker dan istrinya, Dyah Wiyat atau Bhre Daha ini dikelilingi pagar persegi panjang berukuran 316x203 meter. Dinding sisi barat merupakan gerbang sekaligus benteng istana.

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, hipotesis Situs Kumitir istana Bhre Wengker dan Bhre Daha didukung berbagai temuan arkeologi, Naskah Negarakertagama dan peta rekonstruksi peneliti Belanda.

ADVERTISEMENT

Di dalam Naskah Negarakertagama, Situs Kumitir disebut istana ajaib Bhre Wengker dan Rani Dhaha.

"Merujuk pada peta rekonstruksi peneliti Belanda tentang posisi Situs Kumitir, serta Naskah Negarakertagama, cocoklah Situs Kumitir adalah istana timur Majapahit," kata Wicaksono kepada detikJatim, Selasa (15/3/2022).

Sebelumnya, Gubernur Khofifah melakukan prosesi pengambilan tanah dan air di situs Majapahit, Sabtu (12/3). Khofifah didampingi Bupati Mojokerto Ikhfina dan Wali Kota Mojokerto Ita meninjau jejak Kerajaan Majapahit yang terdapat di peninggalan Situs Kumitir.

Usai pelaksanaan prosesi, Khofifah menyampaikan Air dan Tanah dari Bumi Majapahit ini memiliki nilai sejarah yang cukup besar. Di mana, Nusantara merupakan bagian dari Sumpah Palapa yang diikrarkan oleh Mahapatih Gajahmada.

Menurutnya, dari berbagai referensi disampaikan, Nusa mengandung arti Pulau kemudian Antara artinya luar. Jika disimpulkan menjadi sebaran dari pulau-pulau yang berjumlah banyak namun bisa dipersatukan oleh Kerajaan Majapahit.

"Sebelum pulau-pulau dipersatukan oleh Majapahit, Mahapatih Gajahmada melakukan puasa. Amukti palapa dalam Sumpah Palapa merupakan bagian yang begitu kuat dimana tekad dari Mahapatih Gajahmada mempersatukan banyak pulau ke dalam Nusantara," ungkapnya.

"Seluruh nilai referensi dari sejarah ini dituangkan oleh Mpu Prapanca di Buku Nagarakartagama. Juga dikuatkan dengan Buku Sutasoma karya Mpu Tantular tertulis Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa," lanjut Khofifah.

Dilihat dari dekat, dimensi ukuran bata, struktur bangunan, serta berbagai penemuan lepas di kawasan Kumitir memperkuat keyakinan tentang situs sebagai jejak arkeologis Kerajaan Majapahit.

Untuk diketahui, Situs Kumitir yang ditemukan di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur merupakan salah satu istana untuk bangsawan di lingkungan Kotaraja Majapahit.




(hil/fat)


Hide Ads