Sebuah temuan mengejutkan terjadi selama rekonstruksi museum di Kota Split, Republik Kroasia. Bagaimana tidak, tim arkeolog menemukan pemandian Romawi luas yang diperkirakan dibangun pada abad ke-4 Masehi.
Newsweek menjelaskan Split adalah kota terbesar kedua di Kroasia yang terletak di pesisir Laut Adriatik. Kota ini didirikan pada abad ketiga SM sebagai koloni Yunani.
Kota ini indah, dihiasi bangunan berbagai gaya arsitektur dari periode Klasik hingga Gotik. Salah satu harta karun yang ada di kota ini adalah sisa-sisa Istana Diocletian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istana Diocletian adalah sebuah kompleks kuno yang dibangun untuk kaisar Romawi Diocletian pada akhir abad ketiga. Kompleks ini dibangun pada area seluas tujuh hektar sebagai istana kota kekaisaran dengan benteng laut.
Di sekitar situs Istana Diocletian ada berbagai bangunan istana lainnya. Termasuk tempat yang kini dikenal sebagai Museum Kota Split.
Pemandian Romawi di Bawah Museum Kota Split
Museum Kota Split bertempat di bekas istana Renaisans milik keluarga Papalic yang kaya raya. Mereka diperkirakan menetap di Split pada abad ke-14.
Laman Total Croatia menjelaskan rekonstruksi Museum Kota Split merupakan bagian dari proyek Eropa. Proyek ini memiliki tagline "Palace of Life, City of Change" atau Istana Kehidupan, Kota Perubahan yang bertujuan untuk meremajakan pusat budaya kota tersebut.
Rekonstruksi yang dilakukan meliputi lantai dasar dan pemasangan lift di museum. Saat penggalian, ditemukan sebuah struktur lantai kuno, pemanas bawah lantai, bukaan untuk udara hangat yang terhubung ke kompor, hingga konstruksi tungku.
Penggalian lebih dalam mengungkapkan adanya sebuah mosaik kuno. Sebuah kolam dengan lantai mosaik putih dan alat pemerah minyak serta anggur.
Kepala peneliti arkeologi NebojΕ‘a Cingeli menjelaskan awalnya tim arkeolog mengira tempat itu pernah menjadi barak Istana Diocletian. Sebagai barak, di sana jadi tempat pelatihan bagi staf dan penjaga istana.
Penemuan terbaru ini menunjukkan bahwa lokasi itu tak sekedar barak. Karena juga ada tempat pemandian air panas di sana.
Ingin Dibuka Untuk Umum
Staf museum berharap ruangan ini bisa dibuka untuk umum. Tetapi mereka akan memperkuat dinding dan mengamankan strukturnya.
Direktur Museum Kota Split, Vesna BuliΔ BaketiΔ menyebutkan penemuan ini membuat nilai tambah bagi Museum Kota Split. Tetapi tetap perlu dilakukan konstruksi berlapis.
"Konstruksi berlapis mulai dengan lapisan kuno dan berlanjut hingga akhir zaman kuno, Romawi, Gotik, Renaisans, hingga abad ke-19 dan ke-20 merupakan paradigma tersendiri," ujarnya.
Pihak museum juga akan memperluas deskripsi berbagai peninggalan yang ada di museum. Dari sebelum masa Diocletian, hubungan dengan Salona, Split kuno, awal abad pertengahan, hingga periode komune otonom.
"Menunjukkan kepada pengunjung kami 'masa lalu yang hidup' melalui lapisan asli dari abad-abad yang telah lama berlalu akan memberikan nilai dan warisan yang tak tertandingi bagi generasi mendatang," tutup direktur Museum Kota Split.
(det/nwk)