Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berlangsung sukses. Dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, transaksi Misi Dagang kali ini tembus Rp 1.048.520.600.000.
"Alhamdulillah, misi dagang kali ini sukses dengan catatan transaksi sebesar Rp 1.048.520.600.000. Misi dagang ini terus kita gelar di berbagai daerah di Indonesia untuk membantu pelaku usaha Jatim bertemu pasar yang lebih luas, sekaligus mendukung substitusi impor dan meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri," ujar Khofifah dalam keterangannya, Kamis (20/11/2025).
Tak hanya itu, nilai transaksi kali ini meningkat signifikan sebesar 690% atau Rp 915,45 Miliar dibanding capaian misi dagang sebelumnya di Sultra pada 2022, yang tercatat sebesar Rp 132,55 miliar dari 37 transaksi.
Produk unggulan Jatim yang mengalir ke Sultra antara lain Kopi Arabica, Olahan Pangan Peternakan, Gula Merah Tebu, Susu Sapi, Daging Sapi, Daging Ayam, Pakan Ikan, Mesin Pengupas Sabut Kelapa, Pakan Ayam, Bandeng Presto, Telur dan Fillet Dori, Makanan Ringan, Sambal Hitam, Garam, Peralatan MBG, dan Kandang Galvanis dengan total transaksi Rp 663.910.700.000.
Sementara itu, Jatim juga membeli komoditas dari Sultra senilai Rp384.609.900.000, berupa Arang Batok Kelapa, Kelapa Bulat, Katul, Ikan Tuna, Ikan Cakalang, Jagung, Teh, Ubi Ketela dan Cengkeh, Rumput Laut Kering dan Rempah-Rempah.
Dalam misi dagang ini, 3 UMKM binaan PT BPR Jatim (Perseroda) mencatatkan hasil gemilang. Seluruh produk yang dipamerkan habis terjual, bahkan para pelaku usaha membawa pulang pemesanan dari buyer lintas daerah.
Produk Hanumbara Coffee milik Budiono dari Kabupaten Malang menjadi salah satu yang paling diminati. Kopi Arabika dan Robusta mereka menarik perhatian buyer dari berbagai kota di Sulawesi.
Tiga pemesan dari Makassar mencatatkan order awal beragam, mulai 18 hingga 20 Kg untuk distribusi dan penjajakan pasar. Produk ini juga mulai dilirik untuk peluang ekspor.
"Alhamdulillah, produk kami diterima dengan sangat baik. Semoga ke depan banyak UMKM bergabung dengan Bank UMKM Jatim karena dukungan akses permodalan dan pemasaran yang sangat membantu," ujar Budiono.
Kesuksesan serupa didapat produk Janana, produsen keripik pisang milik Jumanah dari Kabupaten Malang. Sebanyak 50 pcs keripik pisang yang dibawa ludes dalam waktu singkat. Bahkan beberapa pengunjung memesan dalam jumlah lebih besar dan menyampaikan rencana untuk mengambil langsung ke Malang.
"Keripik kami langsung habis dibeli. Banyak yang bilang rasanya khas dan renyah. Ada juga yang mau pesan dalam jumlah banyak," ujar Jumanah.
Selain itu, Sumber Coffee Kawi milik David Firdaus dari Blitar juga mencatatkan penjualan tinggi dan menerima permintaan informasi produk dari buyer lokal. Ketiga pelaku UMKM ini merupakan nasabah KUSUMA (Kredit Untuk Semua Usaha Masyarakat) yang bisa mengakses permodalan hingga Rp 200 juta dengan jangka waktu hingga 8 tahun.
Direktur Utama PT BPR Jatim (Perseroda) Irwan Eka Wijaya mengatakan bahwa misi dagang merupakan langkah strategis mendorong UMKM naik kelas.
"Kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga membuka akses pasar. Ini bagian dari komitmen BPR Jatim untuk memperkuat daya saing UMKM," ujar Irwan.
Keberhasilan ini memperkuat peluang UMKM binaan BPR Jatim untuk memperluas jaringan pemasaran dan meraih kerja sama baru di kawasan Indonesia timur.
Simak Video "Video: Khofifah Melepas 4 ribu Pemudik dari Kantor Dishub Jatim"
(faa/hil)