Menkeu RI Purbaya Yudhi Sadewa membuka kanal WhatsApp untuk melaporkan masalah Bea Cukai dan Pajak. Hal ini disambut baik oleh pengusaha di Surabaya yang berharap besar.
Salah satunya adalah Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Cabang Khusus Tanjung Perak Surabaya Kody Lamahayu Fredy. Ia mengatakan, petugas pajak di Kota Pahlawan masih menghantui dan membuat pengusaha tak tenang.
"Yang masih mengganggu petugas pajak itu jadi momok pengusaha karena bisa mengada-ada," kata Kody kepada detikJatim, Selasa (28/10/2025).
Dia tegaskan kerap dituduh memiliki utang pajak. Bahkan nominal yang dituduhkan oleh oknum yang dia sebut mengaku sebagai petugas pajak itu jumlahnya bisa berkali-kali lipat.
"Menuduh pengusaha utang pajak dengan jumlah bisa 5 kali yang riil terutang. Ternyata utang pajak nilainya katakan Rp 100 juta, menuduhnya bisa Rp 500 juta," ujarnya.
Apabila tidak tunduk dengan apa yang dituduhkan, Kody menyatakan bahwa para petugas itu langsung memberikan ancaman kepada dirinya. Di antaranya diberi 'surat cinta' untuk dilakukan pemeriksaan.
"Kalau tidak mau, disurati, diperiksa," imbuhnya.
Kody mengungkapkan hal itu sudah cukup lama dia alami. Menurutnya, itu membuat para pengusaha semakin stres dan tidak tahu harus mengadu kepada siapa. Dia mengeklaim praktik demikian dilakukan oleh hampir semua petugas pajak di Kota Pahlawan.
"Itu hal membuat pengusaha stres. Sudah dari dulu dan dilakukan semua petugas pajak. Sebelumnya sudah demikian, sampai hari ini (terulang lagi)," paparnya.
"Pernah dulu (disurati dan dipanggil petugas pajak), tahun 2020, sekarang ada panggilan lagi. Masih diurus bagian accounting saya," katanya.
Ia berharap dengan adanya pengaduan dari Menkeu Purbaya masalah oknum pajak yang kerap dia hadapi bisa segera terselesaikan dan tidak sampai berdampak pada pengusaha lain di Surabaya.
Simak Video "Video: Purbaya Pastikan Tak Akan Lindungi Pegawai Bea Cukai Bermasalah"
(dpe/hil)