Tujuh kontainer produk Lamongan merambah pasar global. Ke-7 kontainer ini dari 6 perusahaan dan 5 UMKM Lamongan yang akan dikirim ke berbagai negara.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, Anang Taufik menuturkan, ekspor produk dari Lamongan ini memang sudah rutin dilakukan dan beberapa waktu yang lalu pun sudah pernah dilakukan ekspor seperti ini. Untuk saat ini, kata Anang, beberapa produk yang ekspor berasal dari 7 perusahaan yang ada di Lamongan dan 5 pelaku UMKM.
"Hari ini produk dari Lamongan yang dilepas oleh Pak Bupati ada 7 kontainer dengan sasaran yang bervariasi," kata Anang Taufik usai pelepasan ekspor dan pembukaan Eksportiva yang berlangsung di GOR Lamongan, kamis (15/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anang merinci, perusahan dan UMKM yang melakukan ekspor hari ini adalah PT Bumi Menara Internusa, PT Shoetown Mustika Indonesia, PT Quality Works, PT. Citi Plumb, PT Buildyet, PT Tiga Berlian Anugrah Jaya, UMKM Koko Nono, Kirana, Soeart, Ansa, dan Paradila.
Baca juga: 13 UMKM Lamongan Tampil di Jatim Fest 2024 |
Produk asal Lamongan ini, ungkap Anang, akan dikirim ke 10 negara tujuan yakni, Jepang, Cina, Amerika Serikat, Thailand, Australia, Hong Kong, Filipina, Canada, Malaysia, dan Singapura.
"Pada 2024 lalu, nilai ekspor Lamongan senilai Rp 20,7 triliun, menunjukkan kita masih cukup tangguh dalam menghadapi ketidakpastian kondisi pasar global. Tentu harapannya di tahun ini bisa mempertahankan dan meningkatkan," ujarnya.
Di tengah situasi ekonomi saat ini, lanjut Anang, pihaknya terus memotivasi perusahaan-perusahaan yang ada di Lamongan untuk terus melakukan ekspor produksinya. Anang mengakui ada sejumlah perusahaan yang tujuan ekspornya ke Amerika Serikat kini berusaha untuk mencari celah pasar di negara lain.
"Nilai terbesar ekspor kita di Lamongan ini yang terbesar adalah olahan ikan udang yang hari ini juga kita ekspor. Selain itu, hari ini yang kita berangkatkan adalah alas kaki, furniture, tikar dan juga produk olahan UMKM," jelasnya.
Untuk saat ini, lanjut Anang, sudah ada seratus Industri Kecil Menengah (IKM) yang lolos kurasi untuk ekspor. Melalui Expo Exportiva season II yang berlangsung di GOR Lamongan ini, pihaknya juga mensosialisasikan program prioritas sehingga dapat dilihat langsung oleh masyarakat dan semua potensi-potensi yang dimiliki Lamongan bisa menarik investor.
"Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah membuka media komunikasi, konsultasi, sharing informasi antar perusahaan dengan OPD terkait, yakni melalui Exportiva season II, didalamnya tidak hanya menyuguhkan ragam potensi dan produk UMKM unggulan Lamongan. Melainkan juga menjadi forum edukasi dan sharing dalam hal ekspor dengan pihak terkait seperti Bea Cukai," papar Anang.
Sementara, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi usai melepas produk ekspor Lamongan ke pasar global dan membuka Expo Exportiva Session II menuturkan, ekspor ini bertujuan untuk mendukung pelaku usaha untuk mampu bersaing di pasar global dan mendorong diversifikasi pasar global.
"Hari ini kami memberangkatkan tujuh unit kontainer (terdiri dari enam perusahaan dan lima UMKM Lamongan) menuju pasar global. Pelepasan Ekspor ini bukanlah akhir, tetapi merupakan awal dari upaya kita bersama untuk tetap eksis di pasar global," tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes.
Pak Yes memaparkan, ada 5 komoditas yang mendominasi pada ekspor kali ini, diantaranya ialah plastik, barang dari plastik, ikan, udang, kayu, barang dari kayu, alas kaki, perabot, penerangan rumah, makanan dan minuman, tenun ikat, dan lainnya.
"Exportiva season II yang akan dibuka lima hari kedepan diharapkan akan mampu membuka kesempatan pada masyarakat, karena disini juga akan disediakan beberapa konsultan termasuk dari bea cukai, bagaimana cara eskpor, dokumen apa saja yang diperlukan dan sebagainya juga ada disini," terang Pak Yes.
(dpe/abq)