Festival Rajungan kembali digelar tahun ini. Festival yang diinisiasi langsung masyarakat ini kian menegaskan bahwa Kabupaten Paciran, Brondong dan sekitarnya kaya akan sari laut, terutama rajungan.
Festival Gandrung Rajungan tahun ini digelar masyarakat pantura di Desa Blimbing, Kecamatan Paciran. Festival yang digelar selama 1 hari ini menghadirkan beragam olahan rajungan, salah satu menu favorit sari laut Lamongan ini berlangsung meriah.
Beragam menu olahan rajungan dihadirkan dalam Festival ini. Ada pula aksi ibu-ibu PKK Blimbing unjuk kebolehan mengolah rajungan dengan beragam kreasi masakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui lomba memasak olahan rajungan ini masyarakat dapat mengekspresikan inovasi mengolah sari laut," kata salah satu peserta dari ibu-ibu PKK Blimbing yang memenangkan lomba masak rajungan, Hamidah.
Hamidah mengaku memenangkan adalah dimsum rajungan. Hamidah mengolah rajungan yang memang menjadi salah satu hasil tangkapan nelayan pantura itu menjadi masakan dimsum kaya protein dan aroma dimsum lezat.
![]() |
"Hari ini saya masak menu dimsum rajungan, tentu senang sekali bisa mengekspresikan inovasi mengolah sari laut," ungkapnya.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang hadir menuturkan, potensi sari laut yang dimiliki daerahnya sangat melimpah. Salah satunya, rajungan jadi menu andalan dan digemari oleh pecinta seafood.
"Festival yang diinisiasi langsung oleh masyarakat, menegaskan bahwa Paciran, Brondong dan sekitarnya kaya akan sari laut, terutama rajungan. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai media menampilkan ragam olahraga rajungan, yang menjadi bagian kuliner khas Lamongan," tutur bupati yang akrab disapa Pak Yes ini.
Menurut orang nomor satu di Kota Soto ini, potensi sari laut rajungan hingga olahan rajungan dipastikan membawa dampak positif dalam perkembangan ekonomi masyarakat.
Dari data Dinas Perikanan Lamongan, tahun 2024 potensi rajungan mencapai 54.000 kg/bulannya. Sedangkan untuk harga rajungan, saat ini menempati angka Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram (tingkat nelayan).
"Karena banyak diminati, rajungan Lamongan telah berhasil mendistribusikan produksinya secara ekspor. Di antaranya ke Amerika, Prancis, Asia, dan lainnya," paparnya.
(abq/fat)