Pelaku UMKM Ikan Pindang di Lamongan Keluhkan Sepinya Permintaan

Pelaku UMKM Ikan Pindang di Lamongan Keluhkan Sepinya Permintaan

Eko Sudjarwo - detikJatim
Sabtu, 16 Nov 2024 17:16 WIB
umkm pindang di Lamongan
Para pekerja memilah ikan yang hendak dijadikan pindang (Foto: Eko Sudjarwo)
Lamongan -

Pelaku UMKM pindang ikan laut di Kecamatan Brondong, Lamongan mengeluhkan sepinya permintaan pasar dalam sepekan terakhir. Dampak sepinya permintaan pasar ini, produksi ikan pindang laut berkurang drastis.

Aktivitas pekerja di salah satu UMKM yang memproduksi pindang ikan laut di wilayah pesisir pantura, tepatnya di Kecamatan Brondong ini memang terlihat normal. Para pekerja masih melakukan aktivitasnya mensortir jenis ikan tongkol sesuai ukuran. Di tengah aktivitas mereka, para pelaku UMKM pindang ikan laut ini mengeluhkan sepinya pasar.

"Saat ini permintaan sepi, sudah sepekan ini sepi," kata salah seorang pelaku UMKM pindang laut, Kusnadi kepada wartawan, Sabtu (16/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya, kata Kusnadi, dalam sehari pelaku UMKM bisa memproduksi ikan pindang hingga mencapai 2 ton. Namun, akibat sepinya permintaan pasar, kini mereka hanya bisa memproduksi satu ton setengah saja. Kusnadi mengaku, turunnya permintaan terhadap ikan pindang ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

umkm pindang di LamonganProses pemindangan (Foto: Eko Sudjarwo)

"Kalau biasanya kita bisa memproduksi 2 ton ikan pindang ikan laut dalam sehari kalau lagi ramai, tapi sekarang sepi hanya bisa memproduksi 1 ton hingga 1,5 ton saja dalam sehari," ujar Kusnadi.

ADVERTISEMENT

Kusnadi menyebut beberapa faktor yang membuat permintaan ikan pindang tersebut di antaranya adalah kondisi pasar yang sepi. Selain itu, faktor cuaca yang sudah memasuki musim penghujan membuat ikan pindang biasanya kurang diminati pasar.

"Ya karena mungkin memang pasar sedang sepi," akunya.

Sepinya permintaan pasar ini terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur yang menjadi target pasar ikan pindang, di antaranya Surabaya, Malang, dan Sidoarjo. Meski sepi, pelaku UMKM ini tetap memproduksi demi membuka peluang kerja bagi warga sekitar.

"Meski agak lesu kita tetap produksi agar pekerja kita tidak menganggur," imbuh Kusnadi.

Pendamping UMKM Ahmad Zulfikar mengatakan pihaknya kini tengah mengupayakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produksi. Selain itu, lanjut Zulfika, pihaknya juga berupaya membuka peluang pasar ekspor ke beberapa negara tetangga, maupun negara dengan tingkat konsumsi ikan yang tinggi, seperti China dan Jepang.

"Dengan ekspor, produksi ikan pindang mempunyai peluang pasar yang luas serta bisa menyelamatkan pelaku UMKM," terangnya.

Potensi produksi ikan pindang laut di pantura Lamongan ini bisa berlangsung terus menerus tak kenal musim, sehingga bisa membuka peluang kerja bagi warga sekitar. Terlebih, hal itu ditunjang dengan pasokan bahan baku ikan laut yang tersedia setiap saat, karena pasokan ikan laut dari beberapa perairan Indonesia kini mampu ditampung di industri UMKM ikan pindang tersebut.




(dpe/iwd)


Hide Ads