Kampung bendera Surabaya kerap jadi jujukan masyarakat jelang Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Namun saat ini para pedagang dihadapkan dengan tantangan besar hadirnya e-commerce.
Salah satu pedagang bendera, Nanik (60) mengaku penjualan bendera di stand-nya tak seramai dulu. Sebab masyarakat lebih banyak membeli di e-commerce.
"Sekarang kan lebih banyak yang beli online. Jadi kebanyakan yang beli di sini ya langganan-langganan aja. Cara biar bisa bersaing menjaga langganan ya kualitas bendera yang dijual harus tetap baik," ujar Nanik saat berbincang dengan detikJatim, Rabu (31/7/2024).
Nanik sendiri menyediakan berbagai ukuran bendera merah putih dengan kualitas terbaik yang bisa jadi pilihan masyarakat. Kemudian ia juga menjual dekorasi nuansa kemerdekaan, hingga beberapa aksesoris seperti bando.
"Kalau beli online kan kadang ndak sesuai ukurannya, bahannya dan warnanya juga kualitasnya bisa beda. Kalau di sini insya allah bagus. Di sini juga ada dekorasi bendera rampel, pernak-pernik sampai aksesoris buat karnaval anak-anak sekolah," kata Nanik.
Sementara pedagang di kampung bendera lainnya, Ani (50) memilih untuk turut memasarkan dagangannya di e-commerce pula. Menurutnya itu adalah salah satu cara agar tetap bisa mendapatkan keuntungan.
"Saya jual online juga. Lumayan untuk menambah penjualan, ngikutin zaman. Kalau di kampung bendera ini biasanya jualan dari jam 08.00-11.00 WIB, kalau di online masyarakat bisa beli 24 jam kan," kata Ani.
Ani sendiri menjual banyak jenis bendera. Seperti bendera standar dengan ukuran 60 x 90 cm hingga 90 x 135 cm. Kemudian umbul-umbul dengan ukuran sekitar 4 m, bendera rumbai dekorasi, dan lainnya.
"Yang paling banyak dicari itu bendera rumah ukuran 60x90 cm sama 80x120 cm. Harganya mulai dari Rp 20 ribu, tergantung ukuran," jelasnya.
Tak hanya Ani yang memilih memasarkan dagangan bendera secara online, pedagang lainnya Amidah (47) juga melakukan hal serupa. Ia rutin memposting dagangannya secara online sekaligus membuat titik di google maps agar para pembeli lebih mudah menemukan tokonya.
"Saya buka online juga, sudah empat tahun ke belakang. Tahun ini justru lebih banyak yang beli lewat online daripada datang langsung ke toko," ujar Amidah.
Pembelinya berasal dari berbagai daerah di kawasan Surabaya raya, termasuk Gresik dan Sidoarjo. Dirinya pun bersyukur dengan berdagang online bisa menambah omzetnya menjelang hari kemerdekaan.
Simak Video "Video: 17 Agustus 2025 Naik Transportasi Umum di Jakarta Cuma Bayar Rp 80"
(dpe/fat)