"Harga elpiji di sebagian wilayah Kecamatan Bangilan tembus Rp 25 ribu, ada juga yang Rp 22 ribu hingga Rp 24 ribu per tabung di pengecer," ucap Innah, salah satu warga Tuban, Minggu (17/3/2024).
Akibat kenaikan ini, Innah mengaku terpaksa harus mencari hingga desa tetangga karena stok kosong semua. Namun hasilnya nihil.
"Kemarin sudah Rp 23 ribu dan sekarang malah sudah 25 harganya. Selain harganya yang mahal, stoknya elpiji 3 kg juga sangat langka di tempatnya. Bahkan saya harus cari di luar desa," keluh Innah.
Senada, Tamami, warga lainnya juga mengalami hal yang sama. Ia mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg selama empat hari ini.
"Anehnya tadi saya tanya teman di Singgahan tidak ada kelangkaan dan kenaikan harga elpiji. Apa mungkin ini ada permainan dari oknum agen karena yang mengalami kenaikan hanya di wilayah Jatirogo, Kenduruan, dan Bangilan," ujar Tamami.
Sementara itu Humas Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus Taufik Kurniawan mengatakan, ketersediaan elpiji kemasan tabung 3 kg di Kabupaten Tuban masih sangat aman.
Wilayah Kabupaten Tuban saat ini terdapat 28 agen resmi Pertamina yang melayani sebanyak 1.269 pangkalan resmi elpiji bersubsidi kemasan tabung 3 kilogram.
"Untuk wilayah Kecamatan Jatirogo sendiri terdapat 8 agen dan 85 pangkalan, sehingga rata-rata setiap desa di Kecamatan Jatirogo ada 4 pangkalan yang melayani warga. Untuk ketersediaan stok elpiji kemasan 3 kg di Tuban saat ini sangat aman," ucap Taufik.
(abq/dte)