Populasi sapi perah di Pasuruan termasuk yang terbesar di Jawa Timur. Namun, sejak merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) jumlah sapi perah di Pasuruan terus anjlok.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Ainur Alfiyah mengatakan populasi sapi perah di wilayahnya pada 2021 mencapai 97.101 ekor. Produksi susu pada tahun itu mencapai 137.590.515 kilogram.
Pada 2022 populasi sapi perah anjlok 7% menjadi 90.304 ekor. Imbasnya tentu saja pada produktifitas susu yang turun hingga 30 persen menjadi 96.385.790 kilogram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian pada 2023 kemarin, jumlah sapi perah kembali turun menjadi 90.096 ekor," kata Ainur Alfiyah saat dikonfirmasi di Pasuruan, Selasa (9/1/2024).
Disinggung mengenai wacana impor sapi perah, Alfiyah mengungkapkan secara prinsip dirinya setuju. Namun, kata dia, teknis impor harus diperhatikan sehingga harganya terjangkau bagi peternak.
"Kalau pemerintah punya anggaran itu bagus, karena bisa langsung menambah populasi. Tapi misal satu ekor sapi impor harganya Rp60 juta bila lewat udara, kalau lewat laut bisa Rp40 juta. Jika lewat laut, perjalanan berbulan-bulan di laut sapi stresnya tinggi, akibatnya pemulihan produksi susunya agak lama, namun bisa diberikan juga suplai makanan yang bagus untuk mengurangi stresnya," jelas Alfiyah.
Alfiyah meneruskan bahwa pihaknya berharap agar para peternak bisa mendapat kemudahan dalam hal mendapatkan sapi jika memang ada rencana impor.
"Karena ada wacana peternak disarankan membeli sapi impor melalui KUR, akan tetapi setelah dianalisa peternak tidak kuat membayar cicilan disebabkan harga yang tinggi," ungkapnya.
Wacana impor sapi itu datang dari capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Dia membeberkan strategi untuk memenuhi pasokan susu dalam program susu gratis yang dia kampanyekan bersama Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo mewacanakan impor sapi perah sekitar 1,5 juta ekor untuk memenuhi produksi susu yang hendak dibagikan kepada seluruh anak-anak di Indonesia.
"Jadi, kami mungkin harus impor 1 juta atau 1,5 juta sapi. Dalam 2 tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta. Kira-kira begitu strategi kita," kata Prabowo di acara diskusi PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, dilansir dari detikNews, Kamis (4/1).
Prabowo merinci program bagi-bagi susu itu dibutuhkan untuk 82 juta anak Indonesia. Prabowo memperkirakan anak-anak itu akan diberikan susu gratis dengan 500 mililiter per orang atau sekitar 40 juta liter.
"Kita butuh untuk kasih susu ke anak-anak kita 82 juta anak kalau mereka minum 500 cc kita butuh berarti sekitar 40 juta liter berarti kita minimal perlu sapi perah ya minimal mungkin 2,5 juta," kata dia.
"Jadi sekarang saya katakan kita punya niat nggak? Kita punya kehendak politik atau tidak? Kalau kita punya kehendak politik ya sudah untuk 1, 2, 3, 4 tahun kita beli sapinya kita kembangkan di Indonesia," tambahnya.
Prabowo sempat menyebut India sebagai negara potensial eksportir sapi perah. Prabowo membandingkan dengan sapi dari Brazil.
"Kalau dari India mungkin hanya 20 hari (Brazil 40 hari waktu pengiriman) dan harganya saya kira memadai. India lebih banyak kita bisa impor," kata Prabowo.
(dpe/fat)