Peternak di Blitar angkat bicara wacana impor 1,5 juta ekor sapi impor yang diungkap capres Prabowo Subianto. Tujuan impor itu untuk memenuhi untuk memenuhi program pemberian susu gratis yang dibagikan ke anak-anak.
Salah satu peternak sapi perah di Kabupaten Blitar, Didik Setiawan mengaku tak sepakat dengan wacana sapi impor itu. Menurutnya, hal itu bukan jalan terbaik meningkatkan produksi susu.
"Tidak setuju, kurang sepakat. Untuk saat ini jalan untuk meningkatkan produksi susu bukan itu (Sapi impor). Harusnya malah upaya untuk meningkatkan produksi susu di daerah-daerah," terangnya saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (7/1/2024).
Menurut Didik, peningkatan produksi susu bisa dilakukan dengan memberikan peningkatan kualitas pada peternak. Kualitas SDM peternak yang unggul, dapat menjadi salah satu upaya meningkatkan produksi susu.
Sehingga, peternak bisa menciptakan inovasi maupun cara agar ternak sapi perah dapat menghasilkan produksi susu yang unggul. Selain itu, peternak sapi perah dapat pulih setelah terdampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Kita juga harus melihat SDM kita, masih perlu ditingkatkan. Akan percuma kalau ada sapi impor tapi tidak bisa mengelolanya. Kalaupun program itu (Impor sapi) benar, tetap harus ada peningkatan skill peternak," jelasnya.
Sarana dan prasarana (Sapras), lanjut Didik, juga mempengaruhi produktivitas para peternak sapi perah. Manajemen makanan dan pakan tambahan untuk ternak juga perlu diperhatikan.
"Yang jelas skill peternak ditingkatkan, dan faktor lain perlu diperhatikan. Baru bisa memanajemen produktivitas yang bagus," imbuhnya.
Menurut Didik, tingkat produktivitas susu di Kabupaten Blitar juga terbilang mencukupi. Sebab, tingkat produktivitas cukup tinggi. Sehingga bisa ditingkatkan kembali bila ingin menambah jumlah produksi yang tinggi.
"Mencukupi sebenarnya, karena kita juga punya andil untuk stok nasional. Yang jelas lebih baik meningkatkan kualitas dan produktivitas peternak daerah dulu," jelasnya.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar, populasi sapi perah di 2023 mencapai 20.983 ekor. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2022, yakni sekitar 20.372 ekor.
Sementara untuk tingkat produksi susu sapi di Kabupaten Blitar mencapai 42.572,5 ton selama tahun 2023. Tingkat produksi susu sapi ini juga mengalami kenaikan dibandingkan 2022, yaitu sekitar 40.216,3 ton.
Kasubbag Sungram Disnakkan Kabupaten Blitar Ifa menyebutkan terkait masalah sapi impor yang berkaitan dengan tingkat konsumsi maka menjadi kewenangan dari Dinas Ketahanan Pangan maupun Pertanian. Sementara, pihak Disnakkan lebih fokus kepada tingkat produksi susu sapi.
"Untuk sementara tingkat produksi susu sapi di Kabupaten Blitar sesuai dengan data yang ada. Di 2023 sekitar 42.572,5 ton. Nah kalau untuk impor (sapi) itu berarti terkait kebutuhan konsumsi manusia, itu bisa ke Dinas Pertanian," katanya saat konfirmasi.
Simak Video "Video: Momen Gibran Beli Jenang-Batik di Bazar UMKM di Alun-Alun Blitar"
(abq/fat)