Manisnya Budi Daya Melon Amanda-Golden oleh Warga Desa Mojokerto

Manisnya Budi Daya Melon Amanda-Golden oleh Warga Desa Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 01 Sep 2023 16:34 WIB
Warga Desa di Mojokerto Sukses Budi Daya Melon Amanda-Golden untuk Agrowisata
Budidaya melon di Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto - Warga Desa Balongwono, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, sukses membudidayakan melon amanda dan golden. Kebun melon mereka langsung diserbu pengunjung begitu dibuka untuk agrowisata.

Sejak dibuka pagi tadi, agrowisata petik melon Desa Balongwono diserbu pengunjung. Mereka antusias memetik langsung melon amanda dan golden. Apalagi harga tiket masuknya sangat terjangkau, yakni Rp 2.000 per orang.

Lahan seluas 2.000 meter persegi ini separuhnya tanaman melon amanda yang berbuah lebat. Sedangkan lahan bagian belakang penuh tanaman melon golden berkulit kuning yang buahnya tak kalah lebat.

Para pengunjung kian bersemangat memetik melon lantaran harganya lebih murah dibandingkan di pasar. Melon amanda di kebun ini hanya Rp 10.000/Kg, sedangkan melon golden Rp 15.000/Kg. Rasa kedua varian sama-sama manis.

Seperti yang dilakukan Nadia (25), warga Gayungan, Surabaya. Baginya, memetik melon langsung di kebun lebih seru dibandingkan membeli di pasar. Terlebih lagi harganya lebih murah dan buahnya berkualitas.

"Enaknya di sini bisa langsung memetik melon sambil menikmati pemandangan sawah. Rasanya manis dan enak, hargamya juga lebih murah," terangnya kepada wartawan di lokasi, Jumat (1/9/2023).

Kepala Desa Balongwono Puji Wahyu Ningsih menjelaskan, budi daya melon amanda dan golden ini memanfaatkan tanah kas desa (TKD) seluas 2.000 meter persegi. Sedikitnya 2.100 batang tanaman melon amanda dan 500 batang melon golden ditanam di kebun ini. Setiap batang mampu menghasilkan 1,5 - 2 Kg melon.

Warga Desa di Mojokerto Sukses Budi Daya Melon Amanda-Golden untuk AgrowisataWarga di Mojokerto Sukses Budi Daya Melon Amanda-Golden untuk Agrowisata Foto: Enggran Eko Budianto

Proses tanam, perawatan sampai siap panen memberdayakan 5 buruh tani setempat sejak 2 Juli 2023. Menurutnya, budi daya melon golden maupun amanda tidaklah mudah. Sebab kedua jenis melon itu rawan rusak karena serangan hama. Selain itu, tanaman juga mudah layu pada subu di atas 30 derajat Celcius.

"Kami belajar dari petani melon dari Kediri yang memberi ilmu dan pendampingan. Bibit melon juga dari Kediri," jelasnya.

Puji pun bersyukur sukses membudidayakan melon amanda dan golden dengan cita rasa yang manis. Sehingga kebun melon ini dibuka untuk agrowisata agar masyarakat bisa menikmati melon dengan harga lebih terjangkau.

"Melon amanda biasa dijual di pasaran Rp 15.000/Kg. Kalau melon golden biasa dijual di supermarket Rp 20.000/Kg," terangnya.

Puji sengaja menjadikan kebun melon ini sebagai agrowisata agar para pengunjung bisa memetik langsung di kebun. Agrowisata petik melon di Desa Balongwono ini hanya dibuka 3 hari, yaitu 1-3 September 2023.

"Konsepnya pengunjung bisa memetik melon dan memilih sendiri. Juga bebas selfie untuk diunggah di medsos, tentunya lebih seru," tandasnya.




(hil/fat)


Hide Ads