Kanker masih menjadi salah satu penyakit yang mematikan di dunia khususnya di Indonesia. Namun bukan berarti penyakit tak bisa dicegah. Salah satunya dengan obat-obatan herbal.
Mohammad Novianto (33), pria di Lamongan ini misalnya, sukses membudidayakan pohon garcinia cambogia. Tanaman asal Taiwan ini dipercaya sebagai bahan obat herbal mencegah kanker.
"Sebenarnya garcinia ini adalah salah satu jenis tanaman hias juga yang dipercaya sebagai salah satu tanaman herbal," kata Novianto, Minggu (6/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novianto sukses membudidayakan pohon garnicia di Lamongan di lahan tandus yang ada di desanya seluas 1 hektare dari total seluas 17 hektare lahannya. Ia sukses membudidayakan tanaman herbal tersebut padahal bukan di habitatnya selama setahun terakhir.
Warga Desa Wanar, Kecamatan Pucuk itu menjelaskan bentuk tanaman garcinia ini sekilas seperti pohon cemara dengan daun yang juga tidak gampang rontok. Sementara, buah dari tanaman Garcinia ini berbentuk seperti buah apel.
Di negara asalnya Taiwan, lanjut Novianto, buah dari tanaman Garcinia ini dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk kanker selain dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
![]() |
"Buahnya sendiri berbentuk seperti buah apel, namun buah Garcinia memiliki rasa asam karena mengandung hidroxicitric acid atau HCA," jelasnya.
Meski berasal dari Taiwan, Novianto menyebut tanaman garcinia ini sangat cocok untuk ditanam di Indonesia. Karena unsur tanah di Indonesia lebih bagus daripada di daerah asalnya.
Perawatan terhadap tanaman ini pun tidak terlalu sulit dan hanya membutuhkan banyak air. Sebagai tanaman hias yang juga tanaman herbal, Novianto menyebut buah garcinia dipercaya dapat mencegah penyakit kanker hingga mengatasi rasa lelah dan menekan nafsu makan.
"Saya sudah setahun terakhir membudidayakan tanaman garcinia ini, dulu awal beli bibitnya ya impor," tutur Novianto.
Jerih payah Novianto pun membuahkan hasil. Kini, Novianto bisa menjual dan mengirim tanaman hias hasil kerjanya itu ke sejumlah kota di Indonesia. Perlakuan khusus juga dilakukan oleh Novianto untuk tanaman yang akan ia kirim ke pembeli.
"Jika ada calon pembeli saya secara khusus akan memindahkan pohon garcinia ke kebun saya dulu yang tak jauh dari rumah untuk dilakukan perawatan sebelum proses pengiriman," paparnya.
Pelanggan Novianto kini tidak hanya dari Lamongan saja. Beberapa kota lain di Indonesia sudah menjadi langganannya adalah Surabaya, Gresik dan Malang di Jatim hingga pelanggan dari Jakarta.
Untuk harga, Novianto menyebut bervariasi mulai dari Rp 200 ribu untuk ukuran 30 centimeter hingga Rp 1,5 juta untuk ukuran 1 meter. Berkat ketekunannya ini, Novianto bisa mengantongi omzet jutaan rupiah setiap bulannya.
"Saya berharap pembudidaya tanaman hias di Lamongan dapat mengembangkan tanaman garcinia ini mengingat perawatannya yang mudah dan prospek ke depannya saya rasa cukup menjanjikan," tandasnya.
(abq/dte)