Sepekan sudah elpiji 3 kg di Banyuwangi sulit didapat. Bukan hanya itu, harga gas melon ini bahkan mencapai Rp 25.000 per tabung.
Untuk mendapatkan satu tabung Gas LPG warga rela mengantre hingga 2 jam. Salah satunya terjadi di salah satu titik operasi pasar LPG yang digelar oleh PT. Pertamina di Taman Blambangan.
Salah satu warga Desa Kalilo Banyuwangi mengaku terpaksa mengantre untuk bisa mendapatkan 1 tabung gas LPG. Ia mengantre untuk mendapatkan gas dengan harga murah. Hal tersebut dikarenakan harga LPG Melon di desanya mencapai Rp 25.0000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pada operasi pasar, harga elpiji hanya Rp 16 ribu. Untuk mendapatkan elpiji murah, warga harus menunjukkan KTP. Satu KTP untuk 1 tabung elpiji.
![]() |
"Antre dari jam 8 pagi. Saya ke sini karena harganya lebih murah. Sebelumnya saya beli di desa harga Rp 25.000. Tetap saya beli karena butuh," terang Wiwin
Berbeda dengan Wiwin, salah satu warga Sumber Rejo, Nisa mengaku sudah tidak bisa mendapatkan LPG 3 Kg di toko sekitar rumahnya sejak sepekan terakhir. Harganya sendiri masih di kisaran Rp 18.000, tapi LPG sulit didapat.
"Harga masih sama Rp 18.000 tapi barangnya itu lho sulit, saya 5 hari habis 1 tabung," ungkap Nisa.
![]() |
Begitu juga dengan dengan Iis, warga Desa Pakis Banyuwangi yang mengaku nyaris tidak bisa menemukan LPG 3 Kg di toko sekitar rumahnya.
"Keliling toko-toko di rumah itu nggak ada semua," kata Iis.
Rata-rata harga LPG 3 Kg di Desa Pakis berada di kisaran Rp 18.000 sampai Rp 30.000. Sementara harga LPG 3 Kg di lokasi operasi pasar hanya Rp 16.000 per tabung.
(dpe/iwd)