Shin Hua, Barbershop 112 Tahun di Surabaya yang Tak Mekar Seperti Namanya

Shin Hua, Barbershop 112 Tahun di Surabaya yang Tak Mekar Seperti Namanya

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Rabu, 19 Jul 2023 16:40 WIB
Barbershop Shin Hua Surabaya yang sudah berusia 112 tahun, disebut barbershop tertua di Indonesia.
Barbershop Shin Hua Surabaya yang sudah berusia 112 tahun, disebut barbershop tertua di Indonesia. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Sejarah barbershop di dunia sudah cukup panjang. Tapi di Indonesia, pangkas rambut yang menyediakan tempat di dalam gedung dengan kursi yang nyaman dan kaca yang besar di era kolonial mungkin tidak banyak.

Barbershop di Surabaya ini diklaim telah berdiri sejak 1911, atau pada 2023 ini telah berusia 112 tahun. Wajar saja kalau baru-baru ini seorang influencer di medsos menobatkan barbershop ini sebagai barbershop tertua di Indonesia.

Saat tiba di barbershop yang berada di bangunan nomor 58, tepat di tikungan Jalan Kembang Jepun ke Jalan Husin itu, juru parkir langsung mengarahkan untuk naik ke lokasi barbershop yang ada di lantai 2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Langsung munggah ae, Mas. Sing viral iku toh? (Langsung naik saja, Mas. Yang viral itu kan?)" Ujarnya ketika detikJatim berkunjung ke barbershop itu pada Selasa (19/7/2023).

Dari halaman itu terlihat daun pintu yang lebar dan pondasi bangunan yang sangat jadul. Bangunan itu terkesan usang, beberapa bagian depan bangunan juga penuh debu, tapi masih terlihat kokoh.

ADVERTISEMENT

Untuk naik ke lantai 2 bangunan itu, ada sebanyak 16 anak tangga permanen dilapisi tegel menuju pembatas ruangan bersekat pintu kaca yang dibingkai dengan kayu jati kokoh berwarna cokelat.

Saat pintu dibuka, langsung terlihat sebuah papan kayu dengan tulisan latin dan aksara Han, Tiongkok. Shin Hua. Inilah nama barbershop yang sudah beroperasi sejak 112 tahun silam itu. Kesan lawas terlihat dari marmer dan dinding yang usang.

Shin Hua, barbershop Surabaya berusia 112 tahun yang dinobatkan jadi barbershop tertua di Indonesia.Shin Hua, barbershop Surabaya berusia 112 tahun yang dinobatkan jadi barbershop tertua di Indonesia. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)

"Selamat datang, ada yang bisa dibantu?" Sambut seorang pria yang memakai kaus putih dengan celana kolor warna kremsembari tersenyum kepada detikJatim.

Dengan ramah pria yang mengaku bernama Tejo itu merelakan waktunya untuk berbincang. Dia ceritakan bahwa dirinya adalah putra dari pendiri barbershop atau pangkas rambut Shin Hua.

Tejo mengatakan dirinya bersama kakaknya telah mewarisi bisnis cukur rambut itu dari ayahnya, Tan Shin Tjo. Ayahnya lah yang memulai usaha itu seabad silam.

"Awal mula ya bapak saya yang mendirikan di tahun 1911. Saya dan kakak saya adalah generasi kedua," kata pria yang memiliki nama Cina, Tan Tun Kuang itu.

Tejo pun mengajak jalan berkeliling untuk melihat suasana dan piranti yang dipakai untuk cukur rambut. Kursi, alat cukur, hingga cermin yang digunakan menurut Tejo sudah berusia setengah abad lebih.

"Sebagian baru, sebagian peninggalan ayah saya," kata pria berusia 67 tahun itu.

Di tengah perbincangan dengan Tejo itulah seorang pria lansia dengan pakaian yang sama-sama santai, memadukan kaus berkerah dengan celana kolor, datang dan menyapa.

"Saya Freddy Koestanto, bisa dipanggil Eddy saja," katanya memperkenalkan diri.

Sang pewaris dan arti nama Shin Hua, baca di halaman selanjutnya.

Eddy adalah sang kakak yang dimaksud oleh Tejo. Eddy adalah anak yang diberi amanah dan kepercayaan oleh ayah mereka untuk melanjutkan bisnis barbershop yang telah lama dirintis.

Pria berusia 74 tahun itu langsung menyambung cerita Tejo, dia sebutkan arti nama 'Shin Hua' yang digagas ayahnya. Menurutnya, 'Shin Hua' berarti kembang baru atau bermekaran.

"Saat itu, ayah saya dapat tawaran bekerja dan bisnis dari rekannya di Cina, lalu datang ke Surabaya dan membuka usaha ini (barbershop). Shin Hua itu artinya kembang baru yang bermekaran," ujarnya.

Dia kisahkan bahwa ayahnya adalah perantau yang merupakan warga asli Hokkiu, Cina. Setelah mendirikan barbershop Shin Hua, Eddy lahir dan besar di Surabaya.

Dia terangkan bahwa masa keemasan bisnis pangkas rambut memang sangat lampau. Pada awal dibuka, setiap harinya ada puluhan hingga ratusan orang yang datang silih berganti untuk mencukur rambut.

"Dulu jam 6 pagi sampai sore pasti ramai. Barengan ramainya sama resto makanan di sebelah ini," jelasnya.

Barbershop Shin Hua Surabaya yang sudah berusia 112 tahun, disebut barbershop tertua di Indonesia.Barbershop Shin Hua Surabaya yang sudah berusia 112 tahun, disebut barbershop tertua di Indonesia. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)

Saking ramainya barbershop itu, ayahnya sampai kewalahan meski memiliki sejumlah karyawan. Bahkan untuk makan bersama keluarga saja harus bergantian.

"Makan bareng keluarga nggak bisa, kecuali pas makan malam. Itu pun harus ditutup dulu biar tidak ada yang masuk, baru kita bisa makan bareng," kata Eddy mengenang masa lalunya.

Pria yang memiliki nama Cina, Tan Ting Kok itu mengklaim bahwa ayahnya mendatangkan 20 kursi di barbershop itu dari Cina. Bahkan kursi tunggu pengunjung yang berbahan Jati itu masih awet dan dipakai sampai hari ini.

Namun, bisnis memang ada masanya. Seiring berjalannya waktu, barbershop itu semakin sepi. Para pelanggan setia sedikit demi sedikit semakin berkurang karena telah dimakan usia.

"Banyak yang sudah tua, ada yang sudah meninggal juga," ujarnya.

Eddy mengatakan bahwa melestarikan usaha ayahnya hingga sejauh ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi dirinya dan Tejo. Meskipun barbershop tertua di Indonesia itu kini tak lagi mekar seperti namanya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/fat)


Hide Ads