Khofifah Ajak Muhammadiyah Jatim Dukung Indonesia Jadi Pusat Industri Halal

Khofifah Ajak Muhammadiyah Jatim Dukung Indonesia Jadi Pusat Industri Halal

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 27 Mar 2023 02:01 WIB
Khofifah saat menyampaikan tentang industri halal kepada jemaah Muhammadiyah.
Khofifah saat menyampaikan tentang industri halal kepada jemaah Muhammadiyah. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak semua pihak mendukung Indonesia menjadi pusat industri halal dunia. Termasuk keluarga besar Muhammadiyah Jatim.

Menurut Khofifah, untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat Industri Halal dunia dibutuhkan pemikiran strategis dari para pimpinan dan tokoh Muhammadiyah di Jatim. Termasuk organisasi sosial kemasyarakatan dan dunia usaha lainnya.

"Kekuatan Jawa Timur untuk menjadi pusat industri halal Indonesia sudah terwujud dan terus kita tumbuh kembangkan sehingga ketika Indonesia menjadi pusat Industri Halal dunia sesungguhnya Jatim-lah sentral dari pusat pertumbuhan industri halal tersebut. Dan itu adalah kita semua," ujar Khofifah, Minggu (26/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan saat ini starting point dalam melihat perkembangan ekonomi dunia adalah pada sektor modernisasi ekosistem digital.

Ia lantas mengutip apa yang disampaikan Jack Ma (Founder Alibaba Group) bahwa di tahun 2030, 99% UMKM dunia akan bertransaksi secara online dan 85% di antaranya akan melalui e-commerce.

ADVERTISEMENT

"Maka jejaring lembaga-lembaga ekonomi di lingkungan Muhammadiyah akan mengalami penguatan yang luar biasa, jika bersambung dengan kekuatan perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah dimana saja. Menurut saya bukan hanya untuk jejaring market tetapi hal ini akan memberikan penguatan UMKM go Global," ujarnya.

"Ini menjadi penting untuk kita jadikan starting point kita, supaya proses untuk bisa membangun penguatan UMKM menjadi kekuatan yang bisa membangkitkan ekonomi Muhammadiyah dan ekonomi Indonesia sesuai tema kajian ramadhan kali ini yaitu jihad ekonomi Muhammadiyah," imbuhnya.

Kemudian, penguatan jaminan produk halal menurut Khofifah juga tidak boleh dikesampingkan. Diperkuat dengan jumlah populasi masyarakat muslim tahun 2030 kira-kira 26% dari populasi masyarakat dunia.

Dirinya juga menyebut bahwa ini adalah market yang luar biasa. Selain itu, ia menyebut pasar produk halal asia-pasifik di tahun 2030 akan mencapai 62%, Afrika 15%, Timur Tengah 20%, dan Eropa-US 3%.

Kemudian dia menambahkan bahwa produk halal saat ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat Global.

Untuk itulah pengembangan kawasan industri halal di Jatim telah mendapat apresiasi dari Kementerian Perindustrian RI yang memberi penghargaan kepada Jatim sebagai Best Province dalam Indonesia Halal Industry Awards 2022.

Ketua Umum PP Muslimat NU itu kemudian juga menyampaikan bahwa kehadiran Kawasan Industri Halal di Sidoarjo juga harus diiringi dengan pengembangan SDM yang memadai.

"Misalnya kita perlu penguatan pendampingan sertifikasi halal pada berbagai produk, disini Muhammadiyah bisa mengisinya melalui potensi warga maupun perguruan tinggi Muhammadiyah," ujar Khofifah.

Di akhir, tak lupa Khofifah juga mengajak para keluarga besar Muhammadiyah Jawa Timur untuk terus menumbuh kembangkan berbagai teknologi pertanian modern dalam upaya peningkatan produktivitas bidang pertanian.

Sebab, Gapoktan-gapoktan yang ada di Jatim memerlukan alsintan moderen untuk meningkatkan produktivitasnya.

"Terlihat perbedaan signifikan antara panen manual dengan menggunakan alsintan modern. Alsintan ini menjadi penting untuk bisa menjaga kualitas yang memang sebetulnya bisa premium dan menambah produksi karena bisa mengurangi loses-nya sampai 10%. Kita bayangkan manfaat dari alsintan bagi peningkatan produktivitas padi dan beras," ujarnya.

"Maka sesungguhnya produksi padi dan beras kita cukup aman dan akan makin aman lagi kalau alsintan ini lebih banyak lagi yang diproduksi dan lebih banyak yang bisa dimanfaatkan oleh para petani kita," katanya.

Pendampingan di bidang-bidang yang memerlukan penguatan juga hal penting. Ia menyebut pendampingan itu bisa dilakukan mahasiswa KKN di bidang pertanian dan peternakan.

"Itulah beberapa hal yang tadi saya menyampaikan bagaimana kita sebagai bagian dari sistem untuk bisa menyiapkan produk halal di Jawa Timur serta skema pengembangan dan perluasan pasarnya. Atas nama mencapai kebaikan dengan niat yang ikhlas dari kita semua, juga dengan ridho dan kuasa Allah SWT maka kajian Romadhon bertema Jihad Ekonomi Muhammadiyah saya nyatakan resmi ditutup dengan bacaan Hamdalah," pungkasnya




(dpe/iwd)


Hide Ads