Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat. Baik bersifat secara perorangan, komunitas, maupun umum.
Oleh karena itu, demi memenuhi kebutuhan pangan terutama di sektor beras. BUMN Bulog di Bojonegoro kini membuka peluang bagi para petani dan Bumdes untuk menjual gabah hasil panennya ke Bulog untuk diolah menjadi beras berbagai varian dan harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat atau konsumen.
Saat ini Bulog di Bojonegoro juga sudah memiliki alat Produksi Gabah dan beras yakni Modern Rice Milling Plant (MRMP) yang berada di Desa Kunci, Kecamatan Dander.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan mesin pengolahan ini mampu memproduksi beras dalam sehari mencapai 120 ton. Sehingga dengan adanya alat ini pihak petani bisa menjual gabah kering maupun basah dengan harga ekonomi dan bersaing sesuai di pasaran.
"Penggilingan padi ini bisa memproses gabah kering basah dan mampu memproduksi sehari sekitar 120 ton ya kita lihat tadi." ujar Febby kepada wartawan, Rabu (2/11/2022).
Selain itu, Febby juga menuturkan, saat ini Bulog menjadi pemasok beras terbesar dan memiliki jangkauan yang luas di Indonesia. Bojonegoro salah satunya menjadi titik potensi berdirinya gudang dan penggilingan padi Bulog yang berada di Desa Kunci, Dander.
"Adanya gudang dan penggilingan padi MRMP, dengan ini para petani bisa mendistribusikan gabah/beras melalui Bulog dan menjadi nilai manfaat bagi petani regional, agar memiliki akses yang memadai," kata Febby.
Ke depan, kata Febby, diharapkan petani tidak lagi menjual gabah/beras ke kartel, perantara, atau tengkulak dengan harga beli rendah. Sehingga dapat terbentuk tujuan bersama dengan petani, yaitu membentuk kesadaran kolektif dalam rangka kesejahteraan petani dan ketahanan pangan Nasional.
Bulog juga berkomitmen serta menunjukkan dan memberi kesempatan bagi Pemkab Bojonegoro untuk mengelola nilai komoditas beras di pasar dan meningkatkan kesejahteraan petani agar dirasakan masyarakat luas.
(dpe/iwd)