Bulog Diminta Beli Beras-Jagung Petani yang Tak Laku di Pasar, Segini Harganya

Bulog Diminta Beli Beras-Jagung Petani yang Tak Laku di Pasar, Segini Harganya

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 31 Des 2024 15:54 WIB
Rapat koordinasi terbatas  bidang pangan di Jateng dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia, Zulkifli Hasan.
Rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Jateng dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia, Zulkifli Hasan. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng.
Semarang -

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto memutuskan harga gabah dan jagung naik. Selain itu nantinya hasil dua komoditi itu jika tidak terserap pasar maka akan dibeli oleh pemerintah.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia, Zulkifli Hasan, saat rapat koordinasi bidang pangan di Gedung Gradhika Bakti Praja Semarang. Dia menjelaskan dari rapat terbatas dengan presiden semalam, pemerintah akan membeli jagung dan gabah dengan harga baru.

"Rapat bersejarah, karena diambil keputusan berapapun nanti hasil pertanian padi dan jagung yang tidak diserap pasar, akan dibeli seluruhnya oleh pemerintah lewat Bulog. Harga sudah disesuaikan, gabah dari Rp 6.000 jadi Rp 6.500 (per kg). Jagung Rp 5.000 jadi Rp 5.500. Kerja sama dengan pabrik padi di masing-masing daerah. Belinya harus Rp 6.500 dari petani gabahnya, jagung Rp 5.500," kata Zulkifli, Selasa (31/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan Bulog akan membeli kembali produk dalam bentuk beras dari pabrik seharga Rp 12 ribu per kilogram. Zulkifli menegaskan pembelian dilakukan agar petani untung.

"Akan beli bentuk beras Rp 12 ribu satu kilo oleh Bulog. Akan ada itungan," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Dalam rapat tersebut Zulhas juga kembali menegaskan soal keputusan tidak akan impor beras, garam, jagung untuk pakan ternak, dan juga gula konsumsi mulai tahun 2025. Hal itu juga merupakan keputusan dari rapat terbatas dengan presiden.

"Presiden perintahkan menterinya jangan cengeng. Jangan mental apa ya, minderan, jangan pesimis. Semangat dulu, yakin dulu, coba dulu. Besok nih kan sudah tahun depan, 2025, sudah berlaku tidak impor beras, tidak impor gula untuk konsumsi, tidak impor jagung untuk pakan ternak, tidak impor garam," tegasnya.




(apl/afn)


Hide Ads