Bulog Jatim Masifkan Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga Pangan

Bulog Jatim Masifkan Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga Pangan

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 25 Sep 2022 13:32 WIB
Pekerja membongkar muat beras di gudang Bulog Divre Banten di Serang, Banten, Rabu (29/12/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan stok beras yang dimiliki pemerintah aman untuk konsumsi nasional hingga awal triwulan I 2022 dan akan bertambah 11,6 juta ton hasil panen peride Januari - Maret 2022 sehingga dipastikan masih surplus dan tidak perlu lagi mengimpor beras. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.
Bulog Jatim pastikan stok beras aman dan terus stabilkan harga dengan operasi pasar. (Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Surabaya -

Bulog Kanwil Jatim terus memasifkan operasi pasar atau program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dengan menambah pasokan beras ke pasaran. Program itu untuk menjalankan fungsi menjaga stabilitas harga pangan, khususnya beras, sepanjang 2022.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jatim Ermin Tora mengatakan bahwa terhitung sejak awal tahun hingga minggu ke-3 September 2022 beras KPSH terus digelontorkan demi menjaga harga beras di pasaran agar tidak mengalami lonjakan.

Menurutnya Bulog Jatim sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh 13 kantor cabang di Jatim untuk memastikan program KPSH yang sudah berjalan lancar sepanjang tahun makin dimasifkan agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat jangan khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini," kata Ermin dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim, Minggu (25/9/2022).

Berdasarkan pencatatan harga beras, Ermin mengakui relatif ada kenaikan harga. Dia berharap penambahan pasokan beras dari Bulog maupun dari panen padi yang sementara atau sedang berlangsung diharapkan dapat mengendalikan harga beras di pasaran.

ADVERTISEMENT

"Prinsipnya pelaksanaan KPSH ini untuk menekan harga di pasaran dampak dari kenaikan BBM. Kami yakin dengan menambah pasokan beras secara rutin ke pasaran utamanya pasar-pasar tradisional dengan harga di bawah HET maupun insidentil melalui operasi pasar penjualan pangan secara langsung ke masyarakat di beberapa lokasi bekerjasama dengan pemda setempat," katanya.

Kegiatan Operasi Pasar atau Program KPSH yang dilakukan sepanjang tahun oleh Bulog terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahanan Pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.

Saat ini, kata Ermin, yang menjadi fokus Bulog Jatim adalah stabilitas harga beras di masyarakat. Untuk itu Bulog berupaya semaksimal mungkin melaksanakan program stabilisasi itu tanpa ada unsur kepentingan apa pun kecuali kepentingan rakyat.

"Kami pastikan bahwa seluruh jaringan yang bekerja sama dengan Perum Bulog baik Pemerintah Daerah maupun outlet-outlet binaan Perum Bulog yaitu RPK (Rumah Pangan Kita) di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online siap melaksanakan program ini," ujarnya.

Saat ini Bulog bersama-sama Pemda/TPID terus melancarkan operasi pasar demi menjaga harga beras di tingkat konsumen relatif stabil atau tidak mengalami lonjakan.

"Kami juga melakukan operasi pasar penjualan pangan langsung ke masyarakat secara terjadwal ke beberapa lokasi kelurahan/kecamatan antara lain menggunakan beras yang telah dikemas 5kg dengan kemasan menarik dengan harga jauh di bawah HET Rp 9.450/kg. Soal ketahanan stok beras di Bulog Kanwil Jatim saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi rencana penyaluran beras di seluruh wilayah Jatim, bahkan kami juga terus memasok ke wilayah Bulog lain seperti Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Maluku," ujarnya.




(dpe/fat)


Hide Ads