Imbas BBM Naik di Jatim, Harga Bahan Pokok-Tarif Bus Melonjak 2 Kali Lipat

Imbas BBM Naik di Jatim, Harga Bahan Pokok-Tarif Bus Melonjak 2 Kali Lipat

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 06 Sep 2022 10:36 WIB
spbu jombang
Ilustrasi SPBU di Jombang, Jatim (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Surabaya -

Kenaikan harga BBM berimbas pada seluruh sektor di Jawa Timur. Mulai dari sektor transportasi, wisata hingga kenaikan harga bahan pokok. Hal ini membuat masyarakat kelabakan. Banyak pula yang mengeluhkan kebijakan ini.

Sebelumnya, masyarakat mengaku kaget dengan kenaikan harga BBM yang disebut datang secara tiba-tiba. Awalnya, isu kenaikan BBM santer berembus akan terjadi pada awal September 2022. Namun, pada 1 September, tak ada tanda-tanda pemerintah menaikkan harga. Barulah kebijakan ini diresmikan beberapa hari kemudian.

detikJatim menghimpun sejumlah sektor di Jatim yang terkena dampak kenaikan BBM, simak ya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Transportasi

Sektor pertama yang turut terdampak kenaikan harga BBM yakni sektor transportasi. Para penyedia jasa transportasi mau tak mau ikut menaikkan harga BBM, meskipun mereka juga khawatir akan mempengaruhi penurunan penumpang.

Peningkatan tarif bus hingga dua kali lipat terpantau terjadi pada sejumlah bus di Terminal Purabaya Bungurasih. Sontak, hal ini membuat masyarakat kaget hingga mengeluh.

ADVERTISEMENT

Catatan detikJatim, bus jurusan Malang-Surabaya mengalami kenaikan hampir 2 kali llipat. Di mana awalnya hanya Rp 35 ribu menjadi Rp 65 ribu. Sementara tarif bus dari Surabaya menuju Trenggalek naik dari Rp 40 ribu menjadi Rp 75 ribu. Sedangkan bus tujuan Surabaya tujuan Madiun naik dari Rp 70 ribu menjadi Rp 99 ribu.

Tak hanya rute-rute tersebut, pengelola Terminal Purabaya juga mengakui hampir seluruh rute bus mematok kenaikan tarif. Petugas atau Admin Kemenhub RI di Terminal Bungurasih, Fauzi Faerullah mengakui adanya kenaikan tarif bus. Ia menyatakan, kenaikan tarif beragam. Mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 35.000.

"Untuk tarif yang mengalami kenaikan hampir semua tujuan. (Kenaikan) baik bus ekonomi dan patas, contohnya seperti (tujuan) Semarang, Jogja, Malang, dan lain sebagainya," tuturnya.

Sementara di Kota Batu, tarif angkutan kota atau angkot juga mengalami kenaikan. Bendahara Organda Kota Batu, Heri Junaedi mengatakan tarif angkot di 9 jalur Kota Batu dinaikkan sementara untuk menyesuaikan dengan harga BBM terbaru.

Kenaikan tarif angkot untuk anak-anak naik sebesar Rp 1 ribu, dari Rp 2 ribu menjadi Rp 3 ribu. Sedangkan untuk penumpang dewasa naik dari Rp 3 ribu menjadi Rp 5 ribu.

"Hasil rembug bersama supir angkot tarif naik. Alasan kenaikan, karena majikan setorannya minta naik. Karena dilihat dari peralatan untuk perawatan kendaraan banyak yang naik tinggi," ujar Heri kepada detikJatim, Minggu (4/9/2022).

Sedangkan para pengusaha travel skala kecil di Mojokerto menaikkan tarif sekitar 15 persen atau hingga Rp 200 ribu. Lukman (33), pengusaha travel asal Mojoanyar, Mojokerto kelimpungan.

Ia biasanya mengoperasikan bus trip ke wisata pantai Malang Selatan Rp 2,4 juta, ziarah Wali Lima Rp 1,8 juta dan ke Pantai Karang Gongso, Trenggalek Rp 4,5 juta. Naiknya harga bio solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter membuatnya terpaksa mengoreksi tarif 3 travel wisata tersebut.

"Alhamdulillah semua konsumen saya menyadari karena kenaikan harga solar bersubsidi," kata Lukman kepada detikJatim, Minggu (4/9/2022).

Untuk trip ke Malang Selatan, Lukman menaikkan tarifnya menjadi Rp 2,6 juta. Tarif ziarah ke Wali Lima juga ia naikkan Rp 200 ribu menjadi Rp 2 juta. Tarif tersebut hanya sewa bus, sopir dan kernet, serta solar.

Kenaikan BBM berimbas pada sektor pariwisata, baca halaman selanjutnya!

2. Wisata

Tak hanya sektor transportasi, kenaikan harga BBM juga berimbas pada sektor wisata. Sejumlah pengelola wisata di wilayah Kota Batu saat ini sedang mempersiapkan diri dan mencari solusi untuk menangani imbas kenaikan harga BBM tersebut.

Direktur utama tempat wisata Selecta, Sujud Hariadi menyebut, dengan adanya kenaikan BBM akan berimbas pada kenaikan biaya transportasi. Sedangkan tempat wisata selalu terhubung dengan transportasi. Tentu secara umum bila biaya transportasi naik akan mempengaruhi harga tiket masuk ke tempat wisata.

"BBM naik kan baru sore tadi. Tapi logikanya mesti menimbulkan efek kenaikan harga sewa bus. Pasti naik. Transportasi dan kebutuhan pokok mungkin juga naik," ujarnya kepada detikJatim, Sabtu (3/9/2022).

Sujud mengatakan ada kemungkinan naiknya kebutuhan pokok membuat masyarakat berfikir dua kali untuk berwisata. Karena itu untuk sementara waktu dirinya memutuskan untuk tidak naikkan harga tiket wisata Selecta.

"Kami sementara ini tidak menaikkan harga tiket. Tentu itu akan berimbas pada berkurangnya margin keuntungan yang didapat. Tapi untuk sementara kami ngalah dulu," kata Sujud. "Karena saat kami naikkan harga pasti kalah dengan kebutuhan pokok dan kebutuhan urgent lainnya. Karena rekreasi itu kebutuhan sekunder, bukan primer."

Sedangkan Manajer Marketing dan Public Relation Jatim Park Group Titik S. Ariyanto menyampaikan bahwa Jatim Park untuk saat ini belum menentukan keputusan terkait kenaikan harga tiket.

Pihaknya masih akan melakukan pembahasan terlebih dahulu secara internal. Tapi kenaikan harga tiket itu sejatinya bergantung pada hasil evaluasi dari masing-masing destinasi wisata yang tergabung dalam Jatim Park Group.

"Kalau untuk kenaikan harga tiket itu tergantung evaluasi dari masing-masing destinasi. Kami juga belum membahas secara internal karena kenaikannya kan baru hari ini," ujarnya.

Sedangkan para pemilik transportasi jeep di wisata Gunung Bromo berencana segera melakukan penyesuaian tarif. Pelaku usaha wisata yang biasa mengantar wisatawan domestik maupun mancanegara ini akan menaikkan harga sewa jeep antara Rp 100.000 hingga Rp 150.000

Ada pun tarif normal sewa jeep sebelum kenaikan harga BBM untuk wisatawan TNBTS antara Rp 600.000-Rp 650.000. Namun, angka kenaikan tarif sewa itu belum final masih menunggu pertemuan dengan seluruh pemilik transportasi jeep di wisata Gunung Bromo.

Choirul Umam, salah satu pelaku usaha persewaan jeep wisata Gunung Bromo mengatakan kenaikan harga BBM secara signifikan itulah yang membuat para pelaku usaha menyesuaikan tarif sewa. Meski belum memastikan berapa kenaikan tarif sewa tersebut, Umam memastikan kenaikan tarif itu maksimal Rp 150.000. Karena biasanya dalam sekali antar mereka harus mengisi BBM Rp 180 ribu. Dengan harga baru yang naik, mereka harus mengisi BBM setidaknya Rp 250 ribu.

"Pasti kami naikkan harga sewa jeep untuk antar wisatawan di Gunung Bromo setelah pemerintah menaikkan harga BBM tadi siang. Maksimal Rp 150.000, karena harga onderdil dan spare part otomatis akan naik juga, rencananya secepatnya akan melakukan rapat koordinasi dengan para pemilik jeep yang ada di wisata Bromo," ujar Umam saat dihubungi detikJatim, Sabtu (3/9/2022).

Sejumlah bahan pokok di Jatim naik, simak di halaman selanjutnya!

3. Bahan Pokok

Selain dua sektor di atas, sektor kebutuhan pokok juga terdampak kenaikan harga BBM. Penyebabnya, biaya pengiriman bahan pokok atau sembako melonjak dengan adanya kenaikan harga BBM.

Catatan detikJatim, harga komoditas di Kota Malang naik seiring dengan kenaikan harga BBM. Paling mencolok adalah harga cabai besar mengalami kenaikan hingga Rp 10 ribu/kg. Seperti yang terjadi di Pasar Besar Malang, harga cabai besar di lapak pedagang dijual seharga Rp 60 ribu/kg dari Rp 50 ribu/kg sebelumnya. Kenaikan harga cabai besar diakui pedagang sudah terjadi selama dua hari ini.

"Yang naik harga cabai besar, sekarang jadi Rp 60 ribu/kg. Naik Rp 10 ribu/kg, sudah dua hari ini," kata Agus Salam pedagang cabai di Pasar Besar Malang, Senin (5/9/2022).

Berbeda dengan cabai besar, Menurut Agus Salam, harga cabai rawit hanya mengalami kenaikan sebesar Rp 6 ribu dan menjadi Rp 50 ribu/kg. Agus juga menyebut, untuk harga komoditas lain tak mengalami kenaikan signifikan. "Seperti bawang merah dan bawang putih serta komoditas lain hanya naik antara Rp 2 sampai Rp 4 ribu/kg," tuturnya.

Agus memperkirakan, kenaikan harga BBM ini akan berdampak pada semua harga komoditas pangan. Namun saat ini baru hanya cabai besar dan cabai rawit yang mengalami kenaikan cukup drastis.

"Saat ini suplai dari petani juga sudah mulai menurun karena sudah melalui masa puncak panen," ucapnya.

Tak hanya itu, kenaikan harga BBM juga berdampak terhadap beberapa kebutuhan pokok di Kota Mojokerto. Kenaikan terjadi pada daging ayam sebesar 13,3 persen dan cabai merah 5,45 persen.

Pedagang bumbu dapur di Pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto Ardian Firmansyah (29) mengatakan cabai merah naik sejak kemarin, Minggu (4/9). Yaitu dari Rp 55 ribu per Kg, hari ini menjadi Rp 58 ribu per Kg. Kenaikan bumbu dapur ini di angka 5,45 persen.

Lain halnya dengan bawang merah dan cabai rawit yang naik sebelum pemerintah menaikkan harga BBM pada Sabtu (3/9). Menurutnya, harga bawang merah naik sejak 1 minggu lalu dari Rp 26 ribu menjadi Rp 28 ribu per Kg.

Sedangkan cabai rawit naik sejak 4 hari lalu sebelum harga BBM naik. Yaitu naik 10 persen dari Rp 50 ribu menjadi Rp 55 ribu per Kg. Padahal, pertengahan Agustus lalu harganya sempat menyentuh Rp 30 ribu per Kg karena panen raya. Harga bawang putih masih tetap di angka Rp 22 ribu per Kg.

"Bawang merah kiriman dari Nganjuk dan Pacet, Mojokerto. Kalau cabai rawit dari Pare, Kediri. Kenaikan karena barangnya sekarang agak susah," kata Ardian kepada detikJatim di lokasi, Selasa (6/9/2022).

Lonjakan juga terjadi pada harga beras kualitas medium jenis IR64. Pedagang beras di Pasar Tanjung Anyar Ahmad Fauzi (56) menjelaskan beras medium naik dari Rp 9.500 menjadi Rp 10 ribu per Kg sejak 2 pekan lalu. Begitu juga beras IR64 yang kualitasnya lebih rendah naik dari Rp 8.500 menjadi Rp 9 ribu per Kg.

Sementara di Surabaya, kenaikan harga bahan pokok juga terjadi. Daging ayam, telur hingga cabai mengalami kenaikan. Hal ini berimbas pada penurunan pembeli.

Halaman 2 dari 3
(hil/fat)


Hide Ads