Menparakraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, tujuan Santri Digitalpreneur Indonesia 2022 antara lain adalah menciptakan santri yang berkarakter dan berintegritas tinggi dalam menghasilkan karya.
"Memberdayakan santri unggulan hingga mampu bersaing di industri kreatif dan digital, menjadikan santri modern, yang tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah," kata Sandiaga di Ponpes Al-Amanah Junwangi Sidoarjo, Jumat (2/9/2022).
Nantinya, santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi, penggerak konten-konten serta produk bermutu yang bernilai Islami. Kegiatan Santri Digitalpreneur Indonesia tahun lalu dilaksanakan secara online ketika masa pandemi.
"Sehingga masih ada beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan pelatihan yang diikuti peserta selama 24 pertemuan, dan berlangsung kurang lebih 2 bulan, dengan 3 pilihan program pelatihan," jelas Sandiaga.
Pada tahun ini, kegiatan Santri Digitalpreneur Indonesia dihadirkan dengan konsep yang berbeda dan hanya akan terfokus pada program "Kreatif dan Digital".
Kegiatan itu dilaksanakan secara offline selama 4 hari di 8 kabupaten/kota terpilih, yaitu Tasikmalaya, Cirebon, Serang, Padang, Banjarmasin, Bondowoso, Sidoarjo dan Bangkalan.
Pelatihan diadakan di pesantren terpilih yang unggul dalam hal digital kreatif. Maka terpilih lah Pesantren Modern Al Amanah Junwangi yang berada di Jl. Raya Junwangi No.43, Kwangen, Junwangi, Kec. Krian, Sidoarjo.
Pesantren yang berdiri sejak 1992 ini memiliki santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dan sekarang ada 2.500 santri yang mengenyam pendidikan di pesantren ini.
Beberapa keunggulan yang dimiliki pesantren ini adalah lingkungan asri yang dan bersih yang menunjang kenyamanan para santri menimba ilmu serta penggunaan bahasa bilingual yaitu Bahasa Arab dan Inggris.
Di sini juga tetap diajarkan bahasa Jawa, sehingga ada 1 hari dalam seminggu yang mewajibkan para santri menggunakan bahasa Jawa.
"Menggunakan Bahasa Jawa Krama. Hal ini sebagai upaya membentuk santri berakhlakul karimah. Pesantren ini secara aktif membagikan berita terkait kegiatan mereka di porta website www.al-amanahjunwangi.com serta memiliki YouTube Channel Al Amanah Junwangi TV. Ini merupakan ponpes benar-benar modern," terang Sandiaga.
Di sini terdapat sanggar tahfiz enterpreneur, para santri tidak hanya diajarkan untuk menghafal Al-Quran tapi juga untuk belajar bisnis melalui media digital. Beberapa materi yang diajarkan antara lain ekonomi mikro, internet marketing dan web design.
"Selain itu ada program khusus untuk pembelajaran kitab kuning dalam upaya mencetak ulama-ulama. Sejak 2018, Pesantren Modern Al Amanah Junwangi memiliki kegiatan perpustakaan keliling yang rutin dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan mengunjungi SD/MI di Sidoarjo," tandas Sandiaga.
(dpe/iwd)