Produk ekspor diberangkatkan dari pabrik PT Creative Mega Network Internasional Indonesia (CMNII) di kawasan Buduran Kabupaten Sidoarjo, Kamis (25/8). Moorlife diketahui sebagai salah satu bisnis unit TanCorp di bawah naungan PT CMNII.
Pelepasan produk ekspor dilakukan Founder & President Moorlife, Hermanto Tanoko, didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdor Ali dan perwakilan dari Kadin Jawa Timur. Pemberangkatan produk ekspor ditandai dengan pemecahan kendi.
Pemberangkatan ekspor 10 kontainer yang dilakukan di bulan Agustus ini masih bernuansa HUT RI ke 77 tahun. Puluhan karyawan turut melepas keberangkatan kontainer sambil melambaikan bendera merah putih ukuran mini.
"Ini adalah hal yang membanggakan untuk kami. Moorlife sebagai produk asli Indonesia telah membuktikan bahwa kita tidak hanya berkembang di negara sendiri, namun bisa melakukan ekspor produk dengan merek Indonesia yang mempunyai kualitas berkelas dunia sehingga dapat mengharumkan Indonesia di kancah internasional," kata Hermanto, usai pelepasan ekspor, Kamis (25/8/2022).
Hermanto menambahkan ekspor ini adalah yang ketiga dan tidak hanya ke Filipina namun juga Malaysia dan Singapura. Menurut Hermanto, pihaknya juga melakukan penjajakan ke negara lain seperti India, Mauritius Afrika, Mali, dan Kamboja. Moorlife juga aktif pameran di tujuh negara seperti Madagaskar, Nigeria, Republik Chili, Rusia, Hong Kong dan Vietnam.
Penjualan Moorlife di Indonesia juga terus mengalami peningkatan pesat, bahkan di era pandemi covid-19 sekalipun. Pada semester 1 tahun 2022 ini, penjualan Moorlife bahkan naik 100 persen dibandingkan tahun 2021.
"Ini bisa menjadi produk kemasan wadah makanan minuman yang premium, food grade bergaransi seumur hidup, bisa menjadi brand global yang bisa menjadi kebanggaan bangsa Indonesia," ujar Hermanto.
Menurut Hermanto, tak hanya ekspor, Morlife juga telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang mau melakukan direct selling atau penjualan langsung. Menurutnya penghasilan dari penjualan Moorlife tersebut bisa mencukupi kebutuhan keluarga.
"Penghasilan lumayan bisa Rp5 juta, Rp10 juta bahkan ada yang tertinggi Rp300 juta, itu per bulan," ujar Hermanto.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor ikut menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya datas ekspor produk Moorlife tersebut. Mewakili Pemkab, ia sangat mendukung upaya Morlife
"Pemkab Sidoarjo sangat mendukung upaya ekspor karena mereka itu sejatinya adalah pahlawan devisa," kata Gus Muhdlor.
Gus Muhdlor menjelaskan apabila semakin banyak melakukan ekspansi ke luar negeri, akan memperkuat nilai rupiah secara fiskal. Ekspor Moorlife ini diharapkan bupati bisa menginspirasi UMKM di Sidoarjo untuk berani bermimpi.
Berani membuka paradigma baru untuk tidak hanya menjadi tuan atau pemain di daerah sendiri. Dia menyampaikan terima kasih ke Hernanto Tanoko agar ini menjadi prototipe dan contoh UMKM di Sidoarjo untuk berani bermimpi ekspansi ke luar negeri.
"Bupati Sidoarjo bersama semua jajaran bersedia mati-matian mendukung siapapun orangnya, kecil, besar, sedang, selama yang jadi tujuan adalah menambah devisa negara yang kita cintai," tandas Muhdlor.
(abq/fat)