Keren! Pria Pacitan Ini Bikin Lukisan Bakar di Atas Kayu

Keren! Pria Pacitan Ini Bikin Lukisan Bakar di Atas Kayu

Purwo Sumodiharjo - detikJatim
Senin, 06 Jun 2022 06:14 WIB
Pria Pacitan Ini Bikin Lukisan Bakar di Atas Kayu
Pelukis bakar asal Pacitan (Foto: Purwo Sumodiharjo/detikJatim)
Pacitan -

Tangan kanan Andi Kuswondo (33) tak berhenti bergerak. Sama halnya pandangannya yang tak menentu. Sesekali mengarah ke gawai di tangan kiri. Sedetik kemudian melihat ke sebilah tripleks di depannya. Kemudian dicoretnya media itu dengan benda mirip solder.

Begitulah kegiatan sehari-hari bapak satu anak itu. Warga Dusun Tempel Kidul, Desa Glinggangan, Kecamatan Pringkuku ini merupakan pelukis bakar (pirografi). Berkat kreativitasnya itu Andi meraup pundi-pundi rupiah. Karyanya telah merambah banyak tempat di Tanah Air.

"Ada yang pesan dari kalimantan, Jogja, yang lainnya dulu sampai Sulawesi juga ada," ucap Andi ditemui wartawan di rumahnya, Senin (6/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi mengaku tak pernah belajar khusus melukis bakar. Dirinya mendapat keterampilan itu secara otodidak. Satu-satunya guru adalah tayangan Youtube. Pengalaman baru yang dia peroleh lantas dikembangkan dengan berbagai modifikasi.

Ide membuat lukisan bakar, lanjut suami dari Dewi Hariyani berawal dari keinginan memanfaatkan barang bekas. Di sejumlah proyek tempatnya bekerja cukup banyak kayu lapis yang tak terpakai. Dibuang sayang, akhirnya benda tersebut digunakan untuk media lukis pengganti kanvas.

ADVERTISEMENT

"Di tempat kerja kan banyak bekas tripleks yang tidak terpakai. Akhirnya saya coba gunakan untuk bikin lukisan bakar," ujar pria yang bekerja serabutan itu.

Pria Pacitan Ini Bikin Lukisan Bakar di Atas KayuPria Pacitan Bikin Lukisan Bakar di Atas Kayu/ Foto: Purwo Sumodiharjo

Seperti sebutannya, melukis bakar membutuhkan teknik khusus. Untuk melukis dirinya memang menggunakan benda mirip pena. Ujung benda lancip tersebut mengeluarkan bara api. Rupanya untuk menghasilkan panas tinggi, Adi merakit alat dengan memanfaatkan tegangan listrik.

Dulunya, lanjut Adi, dirinya menggunakan solder biasa untuk melukis. Namun hasilnya tak maksimal. Dia pun kemudian bereksperimen dengan menggunakan kawat nikelin. Logam tahan panas itu lalu dihubungkan ke dua kutub listrik. Adapun untuk mengatur suhu, dipasang sebuah potensiometer.

"Awalnya dari solder biasa, hasilnya tidak maksimal. Lalu saya modifikasi sendiri dari kawat nikelin yang dihubungkan ke adaptor dengan trafo 3 ampere," terangnya.

Andi pun memeragakan tahapan membuat lukisan bakar. Mula-mula dia membuat sketsa di atas kayu yang sudah dibentuk. Rancangan gambar itu dibuat berdasarkan gambar yang biasanya dikirim pemesan melalui smartphone. Setelah sketsa selesai, barulah proses melukis dimulai.

Untuk menyelesaikan sebuah karya, Andi membutuhkan waktu 3 hingga 5 hari. Hal itu tergantung pada ukuran dan tingkat kesulitannya. Bahkan untuk pesanan khusus berukuran besar waktu pembuatan bisa mencapai 1 minggu lebih.

Saat ditanya tarif lukisan yang dibuatnya, Andi tampak malu-malu. Harga yang dipatoknya beragam. Salah satunya bergantung pada media yang digunakan. Untuk media berbahan kayu tentu lebih mahal ketimbang tripleks. Alasan lainnya adalah tingkat kerumitan serta ukuran.

"Tergantung juga sih. Ada yang seharga Rp 175 ribu sampai dengan Rp 600 ribu," ujarnya seraya menyebut jika sebagian pembeli memesan karyanya karena dinilai ramah lingkungan.




(fat/fat)


Hide Ads