Perputaran Ekonomi Program 'Dandan Omah' Pemkot Surabaya Capai Rp 28 M

Atta Kharisma - detikJatim
Kamis, 21 Apr 2022 20:02 WIB
Foto: Pemkot Surabaya
Jakarta -

Dandan Omah merupakan program padat karya yang diluncurkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada 31 Maret 2022 lalu. Program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) berbasis padat karya ini diharapkan mampu mendorong ekonomi kerakyatan pada 154 kelurahan se-Surabaya.

Pada 2022, program ini telah menyasar 800 Rutilahu yang lokasinya tersebar di 154 kelurahan Surabaya. Jumlah tersebut merupakan sebagian dari 3.450 jumlah total usulan RT/RW yang disampaikan melalui kelurahan dan kecamatan.

Pekerjaan Dandan Omah ini melibatkan Kelompok Teknis Perbaikan Rumah (KTPR) atau pekerja yang berasal dari warga sekitar. Setiap satu unit rumah yang dibedah dikerjakan oleh 4 orang pekerja dengan estimasi pekerjaan selama 20 hari. Sedangkan, untuk anggaran pada tiap unit rumah itu sebesar Rp 35 juta.

"Tahun 2022 ini Dandan Omah menyasar 800 unit rumah. Sementara untuk sisanya insyaallah di tahun depan akan kita selesaikan semuanya," ungkap Eri dalam keterangan tertulis, Kamis (21/4/2022).

Program Dandan Omah di Kota Surabaya terbilang berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Pasalnya, program padat karya di Kota Pahlawan ini mampu menyerap 3.200 tenaga kerja yang merupakan warga di wilayah sekitar. Bahkan, program ini turut melibatkan 154 toko galangan di kelurahan masing-masing dengan dana berputar mencapai Rp 28 miliar.

Eri mengatakan Pemkot Surabaya lebih memprioritaskan kebijakan-kebijakan untuk perbaikan pembangunan sumber daya manusia dan kepentingan masyarakat di tahun 2022 ini. Ia menilai Surabaya dapat menjadi kota hebat apabila masyarakatnya sudah sejahtera.

"Surabaya ini adalah ekonomi kerakyatan. Maka uang itu dari Surabaya, berputar di Surabaya dan untuk orang Surabaya," ujarnya.

Eri mengingatkan kepada camat dan lurah agar jangan sampai ada warga yang rumahnya tidak layak namun tidak dilaporkan. Ia menegaskan anggaran Pemkot itu akan jauh lebih bermanfaat jika digunakan untuk kesejahteraan rakyat daripada untuk membangun bangunan yang monumental.

"Karena buat saya itu jauh lebih penting dan jauh lebih berharga. Daripada saya membangun sesuatu (monumental) yang tidak ada manfaatnya buat umat warga Surabaya," ucapnya.

Anah Janah merupakan satu dari 800 Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) penerima intervensi Dandan Omah tahun 2022. Ia mengaku sudah tiga tahun lamanya menunggu rumahnya diperbaiki.

Terhitung sejak tahun 2019, rumah Anah yang berada di Jalan Kedung Rukem IV/32B, Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari mulai diajukan program Rutilahu. Namun karena pandemi, anggaran program itu harus dirasionalisasi dan baru terealisasi tahun 2022.

"Waktu itu yang mengusulkan anak saya, didaftarkan. Karena waktu itu ada Corona, jadi berhenti. Tapi, Alhamdulillah sekarang sudah diperbaiki, saya terima kasih kepada Pak Wali Kota Eri. Saya bersyukur sama Allah," tutur Anah.

Anah yang merupakan single parent berusia 61 tahun itu harus tinggal serumah dengan 6 anggota keluarga. Bersama satu anak, menantu, cucu dan cicitnya Anah tinggal di rumah seluas 36 meter persegi yang memang sudah tidak layak huni. Terlebih, saat hujan turun air langsung terjun bebas masuk ke dalam rumah.

Namun saat ini, Anah bisa tersenyum bahagia. Sebab, rumahnya mulai diperbaiki melalui program Dandan Omah.

"Alhamdulillah ini diperbaiki, saya berterima kasih diberi rezeki sama Allah melalui Pak Eri Cahyadi," ucap Anah sembari meneteskan air mata bahagia.

Klik halaman selanjutnya >>>



Simak Video "Video: Prabowo Perintahkan Agar Perizinan Sektor Padat Karya Dipermudah"

(ncm/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork