Sikapi Harga Kedelai Mahal, Perajin Tempe di Surabaya Tak Mogok Tapi Demo

Sikapi Harga Kedelai Mahal, Perajin Tempe di Surabaya Tak Mogok Tapi Demo

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 15 Feb 2022 21:11 WIB
perajin tempe di surabaya
Perajin tempe di Surabaya (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Harga kedelai naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 11.000. Perajin tempe dan tahu di wilayah Jabodetabek rencananya mogok produksi pada 21-23 Februari. Tetapi perajin Tempe di Surabaya kurang setuju jika mogok.

Salah satu perajin tempe di Putat Jaya, Jarwo Susanto (40) kurang setuju jika mogok produksi. Sebab, jika mogok harga kedelai akan turun sedikit dan tak lama naik lagi.

Jarwo mengatakan agen kedelai yang ia biasa kulak justru mengajak demo. Demonya dengan menemui Pemkot Surabaya agar bisa menurunkan harga kedelai lebih banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Agen kedelai gak mau mogok. Sampek seminggu biasanya nunggu info. Belum ada info juga mogok atau enggak," kata Jarwo kepada detikJatim, Selasa (15/2/2022).

perajin tempe di surabayaPerajin tempe di Surabaya (Foto: Esti Widiyana)

"Kalau mogok percuma, efeknya kurang. Kalau demo bisa. Ndak tau demo atau enggak, tapi agen kedelai bilangnya. Kalau demo bisa turun, kalau mogok turun dikit terus naik lagi," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Tetapi, ia juga tidak bisa memastikan apakah akan mogok produksi juga atau demo. Jarwo menunggu instruksi dari agen dan perajin lainnya.

"Mau ga mau ikut libur kalau harga terus naik, uangnya habis ke bahan bakunya," ujarnya.

Meski harga kedelai naik, Jarwo tidak menaikkan harga atau ukuran. Naiknya harga juga dipengaruh oleh pandemi dan naiknya PPKM. Selain itu juga pengaruh dolar.

"Harga tempe ndak naik, ukurannya juga tetap. Memuaskan pelanggan. Penghasilannya yang berkurang, untung sedikit penghasilan jadi berkurang," jelasnya.

Ia menjual 2 ukuran tempe dengan harga Rp 1.000 dan Rp 2.000. Dalam sehari bisa memproduksi 25 kg kedelai menjadi 400 kotak tempe. Kedelainya juga import, tidak ada yang lokal.




(iwd/iwd)


Hide Ads