Makna Menyalakan Lilin Saat Merayakan Hari Natal

Anastasia Trifena - detikJatim
Selasa, 23 Des 2025 22:00 WIB
ILUSTRASI MENYALAKAN LILIN SAAT NATAL. Foto: Rachman Haryanto
Surabaya -

Saat umat Kristiani merayakan hari Natal, lilin menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan dari liturgi ibadah. Diiringi lagu "Malam Kudus" atau dalam terjemahan Inggrisnya "O Holy Night", prosesi ini biasanya menjadi momen paling khidmat, di mana jemaat turut menyambut kelahiran Sang Juru Selamat.

Menyalakan lilin saat merayakan Hari Natal bukan sekadar tradisi yang indah dan menenangkan, tetapi sarat makna spiritual yang mendalam. Di tengah suasana Natal, nyala lilin menjadi simbol iman, pengharapan baru, serta pengingat akan kehadiran Tuhan yang senantiasa menerangi perjalanan hidup umat manusia.

Awal Mula Tradisi Lilin saat Natal

Tradisi menyalakan lilin saat Natal berasal dari Eropa abad pertengahan. Di gereja dan rumah, lilin dinyalakan pada malam Natal untuk menghormati kelahiran Yesus Kristus. Jauh sebelum itu, inspirasi utama dari prosesi ini adalah dari kisah Bintang Betlehem dalam Alkitab.

Bintang-bintang tersebut memandu para Majus menemui bayi Yesus dan menjadi penanda bahwa penyelamat manusia sudah hadir di dunia. Karenanya lilin diibaratkan bintang tersebut, sebagai simbol cahaya di tengah kegelapan.

Sejak zaman patristik, rumah-rumah dan gereja dihias dengan lilin dan lampu kelap-kelip, menandai kelahiran Kristus yang menerangi dunia. Pada abad pertengahan, kebiasaan menyalakan lilin menjadi rutin, bahkan beberapa gereja menyalakan lilin besar sepanjang malam Kudus sebagai simbol terang yang tidak pernah padam.

Makna Spiritualitas dari Lilin

Lilin yang menyala saat perayaan Natal melambangkan Kristus sebagai Terang Dunia, yang mengusir kegelapan dan membawa harapan, keselamatan, serta kedamaian bagi umat manusia.

Alkitab juga menegaskan peran terang ini, di Perjanjian Lama, Yesaya menyebut "Terang yang Besar" (Yesaya 9:1-6), sedangkan di Perjanjian Baru, Yohanes menyebut Yesus sebagai "Terang Manusia" (Yohanes 1:1-18). Lilin menjadi gambaran visual dari kehadiran Kristus, yang menuntun manusia keluar dari jalan kegelapan menuju hidup yang kekal.

Selain itu, lilin melambangkan "Cahaya dari Langit" yang membawa kehangatan saat malam musim dingin. Cahaya lilin menjadi simbol spiritualitas dan iman yang menegaskan makna sejati kehidupan manusia yang diarahkan pada Tuhan.

Lilin dalam Ibadah Natal dan Kehidupan Sehari-Hari

Saat ibadah Natal, lilin yang dinyalakan juga menjadi simbol doa, pengharapan, dan kehadiran Roh Kudus. Cahaya lilin yang hangat dan menyala terang dalam ruangan menjadi 'jembatan' bagi para umat untuk dapat fokus menyembah Tuhan dan merefleksikan ulang arti Natal.

Di luar gereja, lilin dan lampu Natal di rumah atau toko turut menyebarkan makna yang sama, yakni sebagai pengingat Natal adalah momen cahaya mengalahkan kegelapan, membawa kehangatan, sukacita, dan rasa kasih bagi semua orang. Tradisi ini tetap relevan hingga kini, menghubungkan sejarah, budaya, dan makna spiritual Natal dalam satu cahaya yang menyala.



Simak Video "Hadiah Natal yang Membawa Kembali Kebahagiaan di Rumah"

(hil/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork