Bakal Ada Gerhana Matahari Total Terlama? Ini Negara yang Bisa Menyaksikan

Jihan Navira - detikJatim
Senin, 15 Des 2025 13:15 WIB
ILUSTRASI GERHANA MATAHARI TOTAL. Foto: Getty Images/iStockphoto/Pitris
Surabaya -

Fenomena gerhana matahari total (total solar eclipse) akan terjadi dua tahun lagi, tepatnya pada 2 Agustus 2027. Informasi tentang gerhana ini muncul setelah sempat viral pada 2 Agustus 2025 di media sosial.

Beredar isu bahwa akan terjadi gerhana matahari total pada tanggal 2 Agustus 2025. Tetapi, BMKG melalui unggahan di @infobmkg, menampik isu tersebut dan meluruskan tidak ada gerhana matahari yang menyebabkan bumi gelap selama enam menit di tahun ini.

"Berdasarkan informasi resmi dari website resmi NASA, gerhana matahari total yang dikaitkan dengan kegelapan selama sekitar enam menit justru jatuh pada 2 Agustus 2027, bukan 2025," bunyi caption unggahan BMKG, dikutip pada Kamis (27/11/2025)

Meski masih lama, tidak sedikit netizen yang menantikan dan penasaran terkait visibilitas gerhana tersebut di Indonesia. Jadi, apakah Indonesia mendapat bagian gerhana matahari total di tahun 2027? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Gerhana Matahari Total?

Gerhana merupakan fenomena langit yang menakjubkan karena secara drastis mengubah penampakan dua objek terbesar di langit, yakni Matahari dan Bulan. Manusia di Bumi dapat mengalami gerhana matahari maupun gerhana bulan ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada pada satu garis lurus atau sejajar.

Melansir National Aeronautics and Space Administration (NASA), gerhana matahari total terjadi ketika Bulan melintas tepat di antara Matahari dan Bumi. Pada kondisi ini, "wajah" Matahari tertutup jika dilihat dari arah Bumi, sehingga yang tampak justru bayangan Bulan.

detikers bisa membayangkan Bulan menghalangi masuknya sinar Matahari ke Bumi, membuat langit berubah gelap. Jika wilayah yang terkena gerhana berada pada waktu siang hari, suasananya akan terlihat seperti senja atau fajar. Singkatnya, area Bumi yang tertutup bayangan Bulan akan mengalami kegelapan sementara.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di langit, tetapi juga menimbulkan dampak yang dapat dirasakan langsung di Bumi. Perubahan kondisi yang terjadi secara tiba-tiba tersebut dapat menyebabkan suhu udara menjadi lebih dingin.

Selain itu, perilaku sejumlah hewan juga dapat berubah karena mengira hari telah berganti malam. Misalnya, kelelawar yang mulai berhamburan keluar, hingga burung hantu yang memulai aktivitas berburu.

Perlu diketahui, Bumi tidak akan gelap seluruhnya saat gerhana matahari total. Jika dibayangkan, bayangan Bulan membentuk lingkaran selebar sekitar 100 mil yang melintasi permukaan Bumi dengan kecepatan 1.500 mil per jam. Bayangan inilah yang muncul akibat posisi Bulan yang menutupi pancaran sinar Matahari.

Dengan demikian, gerhana matahari total hanya dapat disaksikan di wilayah yang dilewati bayangan tersebut. Sementara itu, daerah di luar lintasan bayangan akan mengalami gerhana matahari sebagian, yang ditandai dengan Matahari tidak tertutup sepenuhnya.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Apakah wilayah tanah air akan berada tepat di jalur lintasan bayangan Bulan, atau masih berpeluang menyaksikan gerhana matahari sebagian?

Apakah Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2027 Bisa Dilihat dari Indonesia?

Melansir laman Time and Date, gerhana matahari total pada 2027 dapat disaksikan dari sejumlah negara, antara lain Aljazair, Mesir, Gibraltar, Libya, Maroko, Arab Saudi, Somalia, Spanyol, Sudan, Tunisia, dan Yaman.

Sementara itu, negara-negara lain seperti Austria, Bulgaria, China, Kongo, dan sejumlah wilayah lainnya hanya akan mengalami gerhana matahari parsial. Dengan demikian, masyarakat Indonesia tidak berkesempatan menyaksikan fenomena menakjubkan tersebut.

Hal ini kembali ditegaskan BMKG melalui salah satu unggahan di akun Instagram resminya, yang menyebutkan lintasan gerhana matahari total 2027 tidak akan melewati wilayah Indonesia.

"Gerhana tersebut juga tidak akan melewati wilayah Indonesia. Jalur totalitas gerhana akan melewati Maroko, Spanyol, Algeria, Libya, Mesir, Arab Saudi, Yaman, dan Somalia," tulis BMKG.

Jadwal Gerhana Matahari Total 2027

Gerhana matahari total 2027 menjadi salah satu fenomena astronomi paling dinantikan di dunia. Peristiwa langit ini akan berlangsung pada waktu tertentu dan hanya dapat disaksikan dari wilayah yang dilintasi bayangan bulan. Berikut jadwal gerhana matahari total 2027.

  • Permulaan Gerhana Matahari Sebagian: 2 Agustus 2027 pukul 07.30.11 UTC
  • Permulaan Gerhana matahari Total: 2 Agustus 2027 pukul 08.23.29 UTC
  • Puncak Gerhana: 2 Agustus 2027 pukul 10.06.40 UTC
  • Akhir Gerhana Matahari Total: 2 Agustus 2027 pukul 11.49.54 UTC
  • Akhir Gerhana Matahari Sebagian: 2 Agustus 2027 pukul 12.43.10 UTC

Gerhana Matahari Total 2027 Jadi yang Terlama?

Berdasarkan penjelasan dari situs Space, fenomena langka yang akan terjadi pada Agustus 2027 memiliki keistimewaan tersendiri. Gerhana matahari tersebut disebut sebagai gerhana matahari total terlama yang dapat disaksikan di daratan sejak 1991 hingga 2114, dengan durasi totalitas mencapai 6 menit 23 detik.

Bayangan bulan akan pertama kali menyentuh Samudra Atlantik, kemudian bergerak melintasi Spanyol, Maroko, Aljazair, dan sejumlah negara lainnya. Perlu diketahui, bayangan bulan yang terbentuk memiliki lebar sekitar 258 kilometer atau 160 mil.

Gerhana matahari ini menjanjikan pemandangan spektakuler karena menjadi gerhana matahari total terlama di abad ke-21. Meski gerhana matahari bukan fenomena yang sepenuhnya langka, peristiwa pada 2027 ini tetap menjadi sorotan karena lintasannya yang melintasi lima negara Arab.

Sebagai catatan, gerhana matahari total dengan durasi sepanjang itu terakhir kali terjadi pada 2009. Para astronom memperkirakan fenomena serupa baru akan kembali terjadi pada 2114.

Jadwal Gerhana Matahari Total di Masa Mendatang

Setelah gerhana matahari total 2027, fenomena langit serupa masih akan kembali terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Sejumlah gerhana matahari total tercatat akan berlangsung hingga 2037, dan dapat menjadi catatan penting bagi pengamat astronomi. Berikut ini rinciannya.

  • 22 Juli 2028: Pulau Christmas, Kepulauan Cocos, Australia, Selandia Baru
  • 25 November 2030: Namibia, Botswana, Afrika Selatan, Lesotho, dan Australia
  • 14 November 2031: Samudra Pasifik (totalitas) dan Panama (anularitas)
  • 30 Maret 2033: Rusia dan Amerika Serikat (Alaska)
  • 20 Maret 2034: Benin, Nigeria, Kamerun, Chad, Sudan, Mesir, Arab Saudi, Kuwait, Iran,
  • Afghanistan, Pakistan, India, dan China
  • 2 September 2035: China, Korea Utara, Jepang
  • 13 Juli 2037: Australia dan Selandia Baru

Cara Tetap Aman Menyaksikan Gerhana Matahari

Menyaksikan gerhana matahari, baik dengan mata telanjang maupun menggunakan alat bantu optik, tetap memiliki risiko terhadap kesehatan mata. Paparan sinar Matahari secara langsung dapat merusak lapisan retina.

Tidak hanya menyebabkan gangguan penglihatan, kebiasaan melihat gerhana tanpa perlindungan juga berpotensi menimbulkan kebutaan, baik sementara maupun permanen. Dikutip dari Buku Panduan Gerhana Matahari karya Yany Yulianty dan Luthfiandari, berikut cara aman menyaksikan gerhana matahari.

1. Metode Proyeksi Lubang Jarum

Memproyeksikan bayangan matahari ke lapisan permukaan tertentu. Alat proyeksi yang bsia detikers buat yaitu dengan memakai dua buah lembar kertas, kertas aluminium, selotip, gunting, dan jarum.

2. Metode Saringan

Pengamat dapat berdiri membelakangi matahari sehingga bayangan akan terproyeksi di tanah yang menghampiri kertas putih. Lubang-lubang yang terdapat pada saringan akan bekerja seperti proyeksi lubang jarum.

3. Metode Kacamata Matahari

Pengamatan langsung dapat dilakukan menggunakan alat khusus berupa kacamata matahari. Kacamata yang dilengkapi filter khusus bisa menyaring lebih dari 99,99 cahaya matahari, termasuk inframerah dan ultraviolet.

4. Metode Teleskop atau Binokuler

Teleskop atau binokuler dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari dengan teknik proyeksi, yakni memantulkan citra Matahari ke permukaan datar seperti kertas atau layar.

Metode ini aman selama pengamatan tidak dilakukan dengan melihat langsung ke lensa. Jika teleskop atau binokuler telah dilengkapi filter Matahari khusus, alat tersebut juga dapat digunakan secara langsung sesuai petunjuk keselamatan.

5. Metode Bawah Pohon

Pengamatan gerhana matahari juga bisa dilakukan secara sederhana dengan memanfaatkan celah daun-daun pohon. Celah tersebut berfungsi seperti lubang jarum alami yang memproyeksikan bayangan Matahari ke tanah, sehingga bentuk Matahari yang sedang tertutup Bulan dapat terlihat tanpa harus menatapnya langsung.

Fenomena langit yang jarang terjadi ini tentu menghadirkan pengalaman luar biasa, terutama bagi yang berada tepat di wilayah lintasan gerhana matahari total. Dari permukaan Bumi hingga pengamatan dari luar angkasa, gerhana matahari total selalu menjadi peristiwa menakjubkan yang meninggalkan kesan mendalam.

Meski Indonesia tidak termasuk wilayah yang dapat menyaksikan gerhana matahari total secara langsung, detikers tak perlu berkecil hati. Kehadirannya tetap menjadi pengingat yang kuat tentang posisi Bumi di tata surya, sekaligus tentang manusia yang sejak lama terpikat oleh keindahan dan misteri alam semesta.



Simak Video "Video: Supermoon Terakhir di 2025 dari Berbagai Belahan Dunia"

(auh/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork