Gerhana matahari total menjadi salah satu fenomena alam paling menakjubkan yang bisa disaksikan dari bumi. Peristiwa ini terjadi ketika bulan berada tepat di antara matahari dan bumi, sehingga menutupi seluruh piringan matahari dan membuat langit berubah gelap seperti malam, meski terjadi di siang hari.
Fenomena langka ini hanya bisa dilihat dari wilayah tertentu yang dilalui jalur bayangan inti bulan, atau disebut umbra. Menariknya, gerhana matahari total berikutnya diprediksi akan terjadi tahun depan.
Peristiwa ini digadang-gadang sebagai salah satu gerhana terpanjang di abad ke-21, dengan durasi totalitas mencapai lebih dari enam menit. Jika cuaca mendukung, masyarakat di wilayah tersebut akan berkesempatan menyaksikan momen langit yang sangat langka dan spektakuler ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ragam Gerhana Matahari
Gerhana adalah salah satu fenomena alam yang menakjubkan dan erat kaitannya dengan bayangan antar-benda langit. Peristiwa ini terjadi ketika satu objek langit melintas di depan objek lainnya atau memasuki bayangan dari objek lain, sebagaimana terlihat dari bumi.
Untuk menghasilkan gerhana, ketiga objek yang terlibat, biasanya matahari, bulan, dan bumi, harus berada dalam satu garis lurus. Konfigurasi ini dikenal dengan istilah syzygy, yang dalam bahasa Yunani berarti "terhubung bersama".
Dari berbagai jenis gerhana, gerhana matahari adalah yang paling sering menarik perhatian masyarakat luas. Lantas, bagaimana sebenarnya proses terjadinya gerhana matahari?
Proses Terjadinya Gerhana matahari
Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintas tepat di antara matahari dan bumi. Posisi ini membuat bayangan bulan jatuh ke permukaan bumi. Bayangan ini terdiri dari tiga bagian utama.
Ketiganya yaitu umbra (bayangan paling gelap di bagian inti), penumbra (bayangan luar yang lebih samar), dan antumbra (perpanjangan dari umbra yang lebih terang). Masing-masing jenis bayangan ini menentukan tipe gerhana yang akan disaksikan dari bumi.
Gerhana Matahari Total
Jika suatu wilayah di permukaan bumi berada dalam bayangan umbra, maka masyarakat di wilayah tersebut akan menyaksikan gerhana matahari total (GMT). Pada saat ini, piringan bulan akan sepenuhnya menutupi piringan matahari.
Proses ini tidak berlangsung secara instan, matahari perlahan-lahan tampak tertutupi, hingga akhirnya benar-benar tertutup total selama beberapa menit. Fase totalitas inilah yang disebut puncak gerhana.
Seiring rotasi bumi dan gerak revolusi bulan, bayangan umbra akan membentuk jalur sempit dari barat ke timur di permukaan bumi, yang dikenal sebagai jalur totalitas. Hanya wilayah yang dilalui jalur ini yang bisa menyaksikan gerhana total secara utuh.
Gerhana Matahari Sebagian
Berbeda dengan gerhana total, gerhana matahari sebagian (GMS) hanya terjadi ketika wilayah berada dalam bayangan penumbra. Pada saat ini, piringan matahari hanya tertutup sebagian oleh bulan, sehingga bentuknya tampak seperti sabit atau terpotong.
Kadang kala, bayangan umbra tidak sampai menyentuh permukaan bumi karena posisi bulan terlalu jauh. Jika ini terjadi, hanya bayangan penumbra yang jatuh ke bumi, dan yang bisa dilihat hanyalah gerhana sebagian, tanpa fase totalitas.
Gerhana Matahari Cincin
Orbit bulan mengelilingi bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna, melainkan elips. Karena itu, ada saat ketika bulan berada di titik terjauh dari bumi (apogee). Ketika gerhana terjadi saat bulan berada di apogee, ukuran tampak bulan dari bumi menjadi lebih kecil daripada ukuran matahari.
Inilah yang memunculkan gerhana matahari cincin (GMC). Dalam fenomena ini, piringan bulan tidak dapat menutupi matahari secara penuh. Akibatnya, pada puncak gerhana, matahari terlihat seperti cincin bercahaya dengan bagian tengah yang gelap, fenomena yang sangat memukau dan khas.
Gerhana Matahari Hibrida
Jenis gerhana ini langka, yaitu peristiwa ketika gerhana dimulai sebagai gerhana cincin, berubah menjadi gerhana total di titik tertentu, lalu kembali menjadi gerhana cincin. Perubahan ini karena panjang bayangan umbra cukup untuk mencapai sebagian wilayah bumi, tetapi tidak cukup panjang untuk menjangkau wilayah lainnya.
Gerhana hibrida sangat jarang terjadi, bahkan hanya muncul sekitar sekali dalam satu dekade. Ini disebabkan kebutuhan posisi dan jarak yang sangat presisi antara matahari, bulan, dan bumi. Sebagian besar konfigurasi orbit tidak memenuhi syarat ini, sehingga gerhana hibrida menjadi fenomena langit yang istimewa dan langka.
Dengan memahami ragam gerhana matahari dan proses yang melatarbelakanginya, dapat semakin menghargai keteraturan alam semesta dan keindahan astronomi. Setiap jenis gerhana membawa cerita dan keajaiban tersendiri di langit.
Baca juga: Fenomena Gerhana Matahari dan Jenis-jenisnya |
Gerhana Matahari Total 2 Agustus
Gerhana matahari total terdekat diprediksi akan terjadi pada 2 Agustus 2027. Berdasarkan data dari NASA dan lembaga-lembaga astronomi internasional, gerhana ini akan menjadi salah satu gerhana matahari total terlama di abad ke-21, dengan durasi totalitas mencapai sekitar 6 menit 23 detik.
Durasi yang panjang ini menjadikan gerhana tersebut sebagai momen yang sangat dinantikan, baik ilmuwan, astronom, hingga pengamat langit dari berbagai penjuru dunia. Tidak hanya langka, gerhana ini juga akan melintasi kawasan yang cukup luas dan bersejarah.
Jalur gerhana matahari total 2 Agustus 2027 akan membentang dari wilayah utara Samudra Atlantik dan melewati beberapa negara di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah, di antaranya sebagai berikut.
- Maroko
- Aljazair
- Libya
- Mesir
- Arab Saudi
- Serta sebagian wilayah di Yaman dan Tanduk Afrika
Di beberapa kota besar seperti Luxor (Mesir), Jeddah dan Makkah (Arab Saudi), hingga Sana'a (Yaman), masyarakat akan berkesempatan menyaksikan puncak gerhana dalam kondisi langit gelap total selama beberapa menit, suatu peristiwa yang sangat langka.
Dengan keunikan jalurnya dan durasi totalitas yang panjang, gerhana matahari total 2 Agustus 2027 diprediksi menjadi salah satu peristiwa langit paling spektakuler di abad ini. Bagi pencinta astronomi dan masyarakat umum yang ingin menyaksikannya, ini adalah waktu tepat mulai merencanakan lokasi pengamatan terbaik.
(dpe/irb)