Siswa kelas IV dan V SDN 2 Singgahan di Desa Singgahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo terpaksa mengungsi ke musala setiap kali hujan turun. Hal ini terjadi karena sebagian atap ruang kelas mereka ambrol dan membahayakan keselamatan.
"Kalau hujan langsung lari keluar kelas, belajar di musala," ujar siswa kelas IV SDN 2 Singgahan, Adhiasta Ibnu Hafiz, Rabu (10/12/2025).
Menurut Adhiasta, kegiatan belajar mengajar (KBM) di musala harus dibuat senyaman mungkin meski tanpa fasilitas layak.
"Belajar di musala ya dinyaman-nyamankan. Lesehan, tidak ada meja dan kursi," tambahnya.
Pantauan di lokasi, kondisi atap ruang kelas IV dan V tampak rapuh. Sebagian plafon sudah jebol, sementara bagian teras hampir seluruhnya ambrol. Meski demikian, enam siswa dari kelas IV dan dua dari kelas V tetap mengikuti KBM di bawah rasa was-was.
"Iya takut sebenarnya belajar di sini, tapi ya gimana," ungkap Adhiasta.
Ia berharap ruang kelas segera diperbaiki. "Pengennya segera diperbaiki biar tidak belajar di bawah kekhawatiran," tuturnya.
Kepala SDN 2 Singgahan, Joko Setyono membenarkan bahwa saat hujan siswa dialihkan ke musala. Namun saat cuaca cerah, siswa tetap belajar di ruang kelas meski kondisinya mengkhawatirkan.
"Kemarin saat ujian semester kita tempatkan di musala. Sekarang sudah hujan, siswa ada keberanian masuk kelas. Kalau hujan langsung ke musala lagi," kata Joko.
Ia menjelaskan, atap ambrol terjadi 2-3 pekan lalu setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Guru sebelumnya sudah memprediksi bakal terjadi kerusakan susulan.
"Guru sudah memprediksi atapnya bakal ambrol. Karena teras sudah jebol duluan, dan ternyata benar ambrol," jelasnya.
Beruntung, kejadian ambrolnya atap terjadi pada sore hari sehingga tidak ada siswa di dalam kelas. Warga yang sedang latihan voli di sekolah melihat kejadian tersebut pertama kali.
Joko mengaku telah melaporkan kondisi bangunan ke Dinas Pendidikan Ponorogo.
"Saya sudah lapor ke dinas. Mungkin masih didata. Harapannya segera diperbaiki," pungkasnya.
Simak Video "Video KPK Amankan 13 Orang di Kasus Dugaan Jual-Beli Jabatan di Ponorogo"
(hil/hil)