.webp)
Sebanyak 49 siswa kelas 4 dan 5 SDN Plosogenuk 1, Kecamatan Perak, Jombang terpaksa belajar di tempat parkir sekolah. Sebab atap ruang kelas mereka yang rusak dan lapuk, dikhawatirkan setiap saat ambruk.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) 19 siswa kelas 4 direlokasi di tempat parkir kendaraan guru sejak sekitar 1 bulan lalu. Sedangkan KBM 30 siswa kelas 5 di tempat parkir sepeda siswa mulai hari ini. Dua tempat parkir tersebut di sebelah kiri dan kanan gerbang sekolah.
Meja dan kursi untuk para siswa maupun guru ditata di dalam tempat parkir berlantai tanah ini. Papan tulis sebagai fasilitas penunjang ditempatkan di sebelah meja guru. Agar para siswa tak kepanasan, pihak sekolah memasang banner bekas pada sisi kanan tempat parkir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya tempatnya yang jauh dari kata layak untuk KBM. Suasananya di sekitarnya juga mengganggu. Sebab suara guru menyampaikan ilmu tentu sesekali bersaing dengan knalpot kendaraan yang lalu-lalang di jalan depan SDN Plosogenuk 1.
"Karena sudah tidak ada tempat lagi," kata Kepala SDN Plosogenuk 1, Lusi Dian Winari kepada wartawan ihwal alasan siswa kelas 4 dan 5 direlokasi ke tempat parkir, Kamis (13/11/2025).
Sedangkan ruang kelas 4 dan 5, lanjut Lusi, saat ini rusak bagian atapnya. Kerangka atap berbahan kayu yang sudah lapuk mengakibatkan genting ruang kelas ini nampak bergelombang. Sehingga pihaknya terpaksa merelokasi para siswa ke tempat parkir. Saat ini, apabila hujan turun sejak pagi menjadi tantangannya.
"Alhamdulillah hujan turun setelah anak-anak pulang sekolah. (Kalau hujan pagi) Antisipasi ya nanti kami masukkan saja, bisa di teras," ujarnya.
 Para siswa SDN Plosogenuk 1, Kecamatan Perak, Jombang terpaksa belajar di luar ruangan gegara ruang kelas rusak Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim |
Begitu pula kondisi ruang kelas 1 dan 3. Bahkan, sebagian atap ruang kelas 1 telah ambrol pada Juni 2025. Genting yang berjatuhan ketika itu menjebol hampir separuh plafon ruangan ini.
Beruntung saat itu terjadi, para siswa sedang libur tahun ajaran baru. Oleh sebab itu, KBM bagi 22 siswa kelas 1 dan 30 siswa kelas 3 juga direlokasi sejak sekitar 1 tahun lalu.
"Ruang kelas 1 kami kosongkan sejak tahun 2024. Kami pindahkan ke UKS, yang kelas 3 di perpustakaan sejak sekitar 1 tahun lalu," terangnya.
Ruang kelas 1, 3, 4 dan 5 berjajar di gedung bagian barat SDN Plosogenuk 1. Gedung sekolah ini, kata Lusi, terakhir kali direhabilitasi tahun 2005 atau sekitar 20 tahun lalu. Meskipun atap ruang kelas 3, 4 dan 5 belum ambruk, pihaknya merasa harus merelokasi KBM para siswa ke tempat aman.
"Yang tiga kelas hanya kondisi genting yang bergelombang. Itu kami rasa sangat membahayakan, jangan sampai ada korban (apabila atap ruangan ambruk)," jelasnya.
SDN Plosogenuk 1, menurut Lusi, mempunyai 157 siswa. Hanya siswa kelas 2 dan 6 yang saat ini bisa mengikuti KBM di ruang kelas yang masih layak. Terkait kerusakan atap 4 ruang kelas, pihaknya telah mengajukan perbaikan ke Pemkab Jombang sejak 2024.
"Kami sudah usaha mengajukan ke dinas tahun 2024, hanya saja belum dapat kepastian," ungkapnya.
Baru kemarin, tambah Lusi, konsultan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang mengecek gedung kelas 1, 3, 4 dan 5. Lusi pun lega akhirnya atap 4 ruang kelas yang rusak segera diperbaiki. Hari ini, nampak 2 pekerja mulai beraktivitas di ruang kelas 1.
"Konsultan dari dinas yang datang kemarin diputuskan direhab sekalian (4 ruang kelas). Alhamdulillah dapat respons cepat," tandasnya.
(auh/irb)
