Harga Cabai di Sidoarjo Tembus Rp 100 Ribu, Pedagang Kurangi Stok

Harga cabai dan sejumlah komoditas sayuran di Pasar Baru Porong, Sidoarjo, mengalami lonjakan signifikan dalam sepekan terakhir. Pedagang mengaku terpaksa mengurangi stok kulakan karena harga yang terus merangkak naik disertai turunnya jumlah pembeli.

Sri Wahyuni, salah satu pedagang di Pasar Baru Porong, mengatakan harga cabai rawit kualitas baik saat ini harga jual tembus Rp 100.000 per kilogram, padahal sebelumnya sekitar Rp 95.000 per kilogram dari tengkulak.

"Harga cabai naik drastis mulai lima hari lalu. Stok dari petani berkurang karena cuaca buruk, jadi barang di pasar juga sedikit," ujar Sri, saat ditemui detikJatim di lokasi, Jumat (5/12/2025).

Cabai merah besar juga tak luput dari kenaikan. Saat ini harga di tingkat pedagang mencapai Rp 50.000 per kilogram, naik dari harga awal Rp 35.000 per kilogram. Kenaikan serupa terjadi pada sayuran lain seperti wortel yang sebelumnya hanya Rp 15.000, kini menyentuh Rp 30.000, serta bawang merah yang naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 55.000 per kilogram.

Akibat lonjakan harga tersebut, Sri mengurangi jumlah kulakan. Biasanya ia membeli 15-35 kilogram cabai rawit per hari, namun kini hanya berani mengambil 5 kilogram.

"Pembeli turun. Yang biasanya beli setengah kilo sampai satu kilo, sekarang cuma beli satu ons," tambahnya.

Pedagang lain, Ida Nursanti (44), yang menjual kebutuhan bumbu dapur rumah tangga, juga merasakan dampak serupa. Menurutnya, kenaikan harga cabai rawit terjadi sejak seminggu lalu dan kenaikannya sangat tajam.

"Harga cabai naik, tapi pembeli sepi. Mereka banyak yang beralih ke cabai jenis lain atau cabai kualitas rendah," ungkap Ida.

Ia tak berani menambah stok karena takut barang tak laku. "Sekarang ambil banyak justru rugi, pembeli terus menurun," katanya.

Tak hanya pedagang pasar, para pelaku usaha kuliner juga terdampak. Sugito (42), penjual bakso di kawasan Porong, mengaku terpaksa mengganti penggunaan cabai segar dengan cabai lain.

"Cabai rawit segar terlalu mahal. Kami pakai cabai kering karena harganya lebih miring," ujarnya.

Para pedagang memperkirakan harga masih berpotensi naik jika cuaca buruk berlanjut dan pasokan petani tidak stabil. Sementara itu, pembeli semakin berhati-hati dan memilih alternatif yang lebih terjangkau.