Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga sejumlah kebutuhan pokok di Kabupaten Sidoarjo kembali merangkak naik. Kenaikan ini terlihat di berbagai pasar tradisional sejak awal pekan, dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakat serta cuaca ekstrem yang mempengaruhi pasokan dari daerah pemasok.
Di Pasar Baru Porong, harga daging ayam yang sebelumnya stabil di kisaran Rp 33.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 40.000 per kilogram. Kenaikan serupa juga terjadi pada bawang merah super, yang melompat dari Rp 35.000 menjadi Rp 55.000 per kilogram.
Nurul Ilmiah (38), pedagang daging ayam di Pasar Porong, mengatakan kenaikan harga sudah terjadi sejak dua pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga naik ini sebenarnya sudah agak lama. Harusnya ayam Rp 33 ribu, tapi sekarang naik menjadi Rp 40 ribu. Namun pembeli sekarang banyak yang ngurangi belanjaannya," ujar Nurul saat ditemui detikJatim di pasar baru Porong, Selasa (9/12/2025).
Menurutnya, dampak kenaikan harga membuat jumlah pembelian harian menurun. "Biasanya yang beli 3 kilo sekarang turun jadi 2 kilo. Kalau harga normal, saya bisa habis 3 kwintal sehari. Sekarang paling 1 sampai 1,5 kwintal," tambahnya.
Ia memperkirakan puncak kenaikan harga bisa terjadi saat Nataru, dengan potensi menembus Rp45.000 per kilogram karena keterbatasan pasokan.
Nurul juga mengeluhkan keberadaan pedagang dadakan di area Terminal Porong yang menjual daging ayam dan ikan segar. Menurutnya, kondisi itu membuat pembeli enggan masuk ke dalam pasar.
"Harga di dalam pasar sama, tapi pembeli lebih memilih belanja di luar. Jelas kami rugi. Kami minta Dinas Perhubungan menertibkan pedagang yang pakai lahan terminal," ujarnya.
Ia berharap instansi terkait segera mengambil langkah agar pedagang resmi di dalam pasar kembali memperoleh hak berjualan secara adil.
Hasil pantauan di Pasar Baru Porong juga menunjukkan kenaikan tajam pada komoditas cabai. Cabai rawit kualitas paling baik, yang semula Rp 90.000/kg kini tembus Rp 100.000/kg, sedangkan cabai keriting biasa naik dari Rp 40.000/kg menjadi Rp 65.000/kg.
Sementara itu, harga beras dan gula tercatat masih stabil di tengah lonjakan harga bumbu dapur dan protein hewani. Para pedagang menyebut kenaikan harga menjelang akhir tahun merupakan pola tahunan. Permintaan meningkat drastis, sementara pasokan belum seluruhnya stabil akibat cuaca ekstrem di sentra produksi.
"Kalau bisa pemerintah bantu pasokan masuk lebih banyak, biar harga tidak terus naik. Kasihan pembeli, pedagang juga ikut terdampak," ujar Suciwati (31) seorang pedagang lainnya di Pasar Porong.
Kenaikan harga diperkirakan masih berlanjut hingga mendekati puncak libur Nataru, menunggu stabilnya distribusi dan pasokan dari daerah pemasok.
(auh/hil)











































